Cerita Mahameru ::
dari Dua Bukit diantara
Dua Lilin
Rindu bertemu kembali dengannya.. bermain dengan
airnya.. melihat rumputnya yang menari dan memeluk pasirnya sampai aku dapat
berdiri tegak diatasnya.. Rindu ini sudah tidak bisa aku tunggu lagi.. Ketika 2
orang sahabat mengajakku kembali kesana, Semeru ! dari Ranu Kumbolo sampai
Mahameru..
Ranu Kumbolo |
Sekilas persiapan yang telah dilakukan sebelum
bertemu kembali dengannya..
Hari itu, Tya dan Mifta mengajakku untuk kembali ke
Semeru karena salah satu tujuan mereka untuk bisa bersahabat dengan Mahameru..
Tempat terindah bagi para Pandawa, Swarga Loka !.. Persiapanpun kami lakukan
dengan mengajak Azry salah satu sahabat kami.. Hitungan keseimbangan gender
untuk mendaki sebuah gunung besar.. Gunung dengan banyak filosofi cerita
persahabatan, hati dan hidup buat perjalanan ku..
Hari itu hari kamis tanggal 06 Juni 2013..
Persiapan pribadi dari mulai surat cuti kerja yang aku ajukan sampai hari
selasa nanti pun sudah di approve oleh atasan beberapa hari yang lalu sampai
perlengkapan pribadipun sudah masuk semua ke Carrier.. Dan persiapan team yang
gw namakan Ilalang Mahameru #3 pun sudah siap semua.. Namun dari 4 Ilalang yang
berangkat hanya 1 Ilalang yang cancel, Tya !.. Kami sangat mengerti kenapa Tya
cancel karena rasa sayangnya terhadap keluarga.. Jadi kami tetap lanjutkan
perjalanan walaupun hanya ber-3.. Aku, Mifta dan Azry..
Perjalanan kali ini pasti akan menjadi perjalanan
yang indah buatku.. Karena banyak tujuan kembali kesana.. Melepas rindu.. Merasakan
setiap langkah kaki disetiap moment – moment yang pernah aku lewati
sebelumnya.. Menyiapkan segalanya dari melihat, merasakan dan menyentuhnya
sampai aku menyiapkan mental untuk hati ini..
Hari itu pula aku berangkat dari rumah menuju
Stasiun Kranji Bekasi untuk meneruskan perjalanan ke Stasiun Jati Negara
Jakarta.. Disana aku janjian sama Azry yang dari Bogor.. Kemudian kami berdua
melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasar Senen Jakarta.. Disinilah Meeting Point
kami sebelum bersahabat dengan KA Matarmaja.. Aku dan Azry menunggu Mifta yang
datang bersama Tya untuk melepas kami di Stasiun Pasar Senen menuju Malang..
St. Pasar Senen |
Hallo Matar !.. Aku mengingatmu ketika perjalanan
pertamaku ke Semeru tahun lalu.. Di Kereta itu aku mengenal Bang Ismail Faruqi
dan Bang Kunil.. 2 orang anak hebad yang telah memberikan banyak warna kehidupan
di dunia yang sekarang aku cintai.. Dunia alam dan panorama keindahannya !
Sudah tidak sabar aku ingin sampai ke Ranu Kumbolo saat itu.. Karena aku juga
sudah rindu sama anak hebad lainnya yang telah dulu berangkat ke Ranu Kumbolo..
Bang Is, Bang Mpe, Bang Iwonk, Bang Away dan Bang Kunil yang aku tau mereka
sudah disana.. Tapi sayang Bang Ncek ga bisa ikut karena satu dan lain hal yang
harus dia urus..
KA Matarmaja |
Pagi hari di Stasiun Kota Baru Malang.. Selamat
pagi Malang ! Aku kembali menyapamu ditengah ramainya orang – orang yang hendak
melanjutkan perjalanan mereka ke tujuan masing – masing.. Kami ber-5 pun akan
menuju rumah Pak Rusno di Pasar Tumpang.. Rumah singgah pertama kami sebelum
menuju perjalanan panjang ke atap Pulau Jawa.. Kami istirahat sejenak sambil
repack carrier kami masing – masing disana.. Satu hal yang aku pelajari dari
keluarga ini, mereka sangat baik bahkan baik banget.. Titipan Tya pun kami
sampaikan ke anaknya Pak Rus.. Sebuah foto Keluarga Besar Ilalang dengan
bingkainya dan berharap dapat di letakan di salah satu ruang rumah Pak.Rus..
Perjalanan ke Desa Ranu Pane |
Kami melanjutkan perjalanan ke Ranu Pane dengan
menggunakan Truck sayur Pak. Rus.. Kami ber-5 berangkat bareng bersama 13 orang
lainnya yang memiliki tujuan sama dengan kami.. Menyapa Mahameru !.. Tibalah
kami di bukit Teletubies.. Salah satu spot keindahan alam Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru (TNBTS).. Kami semua harus pindah kendaraan karena kondisi jalan
yang sedang dalam perbaikan memaksa kami untuk pindah kendaraan untuk sampai ke
Desa Ranu Pane.. Desa yang menjadi Basecamp Pendakian bagi para petualang
Gunung Semeru..
Singgah di atas Bukit Teletubies |
Desa Ranu Pani |
Basecamp Pendakian Mt. Semeru |
Registrasi selesai dengan segala jenis persyaratan
di Basecamp Ranu Pane.. Sore itu hujan di Ranu Pane.. Aku, Mifta, Azry, Chris
dan Renaldi menunggu hujan berhenti untuk memulai perjalanan.. Pukul 03 sore
kami lakukan langkah pertama kami dengan diiringi do’a sebelumnya.. Tanah,
aspal masih terlihat basah dan sedikit hujan pun masih menyiraminya.. Namun
dengan estimasi waktu untuk sampai di Ranu Kumbolo itu pukul 07 malam, kamipun harus mulai berjalan..
Setapak demi setapak kami lewati hingga sampai di Pos 1.. 1 jam kami lalui
untuk sampai di Pos 1, sejenak berisitirahat dan kami melanjutkannya kembali ke
Pos 2.. Kurang lebih 30 menit untuk sampai di Pos 2.. Istirahat sejenak kembali
dan kami lanjutkan perjalanan ke Pos 3 yang harus melewati perbatasan Watu
Rejeng.. Cukup jauh kami berjalan, Aku sebagai leader harus membuka langkah
mereka dibelakangku ada Mifta yang mengikuti lalu Chris, Renaldi dan Azry
sebagai Sweaper.. Mendekati Pos 3 hari sudah gelap dan Mifta jatuh keram
sebelum sampai di Pos 3.. Kaki Mifta keram, saat itu yang aku rasakan keadaan
gelap yang mulai dingin dan mentalnya yang jangan sampai drop.. Perlahan jalan
menuju Pos 3 dan kami istirahat sejenak sambil aku berusaha mengetahui
kondisinya Mifta walaupun aku sendiri tidak mempunyai dasar kesehatan namun aku
mencoba melakukan peregangan otot di kaki Mifta dengan memijat bagian kaki yang
keram..
Selamat Datang ! |
Gapura TNBTS ! |
Kondisi Mifta mulai membaik dan kami melanjutkan
langkah kembali untuk sampai di Pos 4.. Perlahan kami lalui sampai sebelum tiba
di Pos 4, Christine cidera karena kepalanya terbentur batang pohon yang
melintang di jalur menuju Pos 4.. Keadaan malam itu memang gelap dan Aku
sebagai Leader salah memberikan instruksi apa yang ada didepan.. Kami semua
berusaha menolong Chris saat itu dengan memberikan motivasi untuk tetap
menghangatkan mentalnya ditengah rasa sakit dikepalanya.. Perlahan lagi kami
lanjutkan langkah dan tiba di Pos 4 untuk istirahat sejenak dan memandangi Ranu
Kumbolo yang dihiasi lampu – lampu tenda sampai menunggu kondisi Chris
membaik..
Pos 2 |
Setelah istirahat dan kondisi Chris mampu untuk
kembali berjalan, kami lanjutkan langkah – langkah terakhir kami ke Pos 5
tempat kami ingin bermalam di Ranu Kumbolo.. Turun dari bukit aku melewati
tenda – tenda pendaki yang sudah dulu sampai.. Namun aku kecewa terhadap salah
satu ucapan yang keluar dari mulut seorang pendaki yang memang sudah open camp
terlebih dahulu.. Aku masih ingat Dia bilang “Aahhh males gw besok muncak..
banyak banget”.. Nada yang dikeluarkan ditekan dan tampak kesal dengan
kedatangan kami.. Apa yang salah dengan kami ??.. Apa karena kami datang hari
ini dan Dia lebih dulu disini sehingga kami salah ??.. Kenapa bukan Dia sajah
yang datang besok sampai pendakian sepi jika ingin muncak dalam keadaan sepi..
Atau kenapa dia tidak booking Gunung Besar ini hanya untuk pendakian Dia
sendiri.. Aku masih bingung sama sikap arogan seorang yang jelas – jelas mereka
sekarang berada di Alam.. Siapa yang akan menolong Dia di Alam jika Dia tidak
pernah menganggap disekelilingnya adalah sahabatnya.. Alam ini milik Allah
SWT.. Masih pantaskah Dia sombong atas sikap dan bicara kalian terhadap orang
lain di Alam-Nya ??.. Dia boleh bersikap seperti itu jika Gunung ini memang
milik Dia.. Ingat “Jika Gunung Ini Milik
Dia !”.. Bilang ke Orangtuanya untuk membeli Gunung ini sehingga Dia tidak
membuang energi untuk mengurusi kedatangan kami.. Atau apakah kedatangan kami
menjadi paradigma di otak Dia kalau kami Pendaki 5cm yang lagi menjadi trending
topic Mt. Semeru ??.. Kalau memang seperti itu aku jawab “Dia Tidak Punya Otak
!”.. Buat apa repot mengurusi dan melarang orang lain jika Dia sendiripun masih
merugikan orang lain.. Buatku Film 5cm berdampak sangat baik terhadap Visit
Indonesia.. Mereka punya aksi mengenalkan Alam Indonesia dan membuka banyak
peluang usaha terhadap ekonomi Indonesia.. Kalaupun banyak pendaki – pendaki
yang baru bukankah harus diarahkan bukan malah dilarang seperti Gunung Milik
Dia Sendiri.. Jangan sombong kau boy ! Ini Gunung bukan kamar tidur kau !..
Kami terus melangkah sampai di Pos 5 tempat kami
untuk membangun tenda dan bermalam sebelum melanjutkan langkah kami ke
Kalimati.. Jam 09 malam tiba di Pos 5 Ranu Kumbolo, kami mencari tempat untuk
membangun tenda kami.. Ada 2 tenda yang kami bawa, Tendaku untuk Aku, Mifta dan
Azry sedangkan Tenda Chris untuk Chris dan Renaldi.. Sejenak aku izin untuk
mencari Anak Hebad yang sudah di Ranu Kumbolo dari 2 hari yang lalu.. Aku tau
tempat favorite mereka disebelah mana dan akupun mulai berjalan menghampiri
mereka.. Terdengar familiar suara Bang Is dan Bang Away yang sedang bersenda
gurau dengan Anak Hebad lainnya.. Aku menghampiri mereka dan bermaksud
memberikan kejutan dan.. Mereka tidak terkejut dengan kedatanganku.. ( -_-“)
Zzzz !
Sepertinya mereka memang sudah tau kalau kami tiba
di Ranu Kumbolo malam ini.. Aku rindu mereka.. Yang pertama aku lihat itu Bang
Is dan Bang Iwonk serta Bang Kunil.. Jadi ingat Semeru pertama tahun lalu di
Ranu Kumbolo, saat itu bersama Dimas dan Ario dari Ilalang.. Lalu aku mencari
Bang Mpe dan Bang Away namun aku hanya menemukan Bang Away yang seperti biasa
ngoceh terus.. Karena tidak menemukan Bang Mpe, aku kembali ke Mifta dan Azry
untuk membantu mereka membangun tenda dan masak malam ini.. Izin sebentar dari
Anak Hebad untuk kembali ke spot Camp kami..
Sekembalinya ke spot Camp memang tenda belum
dibangun, hanya tenda Chris yang sudah berdiri.. Lalu aku minta tolong Azry
untuk membantuku membangun tenda tapi malam itu aku dibuat kesal oleh Azry..
Rasa malasnya Azry muncul diwaktu yang tidak tepat.. Ketika kami hanya ber-3
dan aku butuh bantuan untuk membangun tenda supaya lebih cepat untuk
istirahat.. Azry malas – malasan dan saat itu emosiku mengalahkan kesabaranku
sehingga membuat Azry jadi semangat membantuku membangun tenda.. Mifta terlihat
salah tingkah ketika aku emosi membangun tenda.. Dan aku minta maaf karena
tidak mampu mengontrol emosi saat itu karena tidak ada alasan untuk emosi
walaupun lelah dan sudah larut malam seharusnya aku harus tetap bisa mengontrol
emosiku sendiri..
Selesai membangun tenda, emosi mulai down.. Aku,
Mifta dan Azry melanjutkan beres – beres carrier dan memasukannya kedalam
tenda.. Setelah semua beres tanpa ganti baju aku kembali menghampiri Anak Hebad
hanya untuk melunasi janji kembali ke Camp mereka.. Namun tak disangka mereka
telah merencanakan niat untuk menahanku disana.. Kedua kalinya kesana aku
ketemu Bang Mpe dan yang dia tanyakan adalah “Dimana Mifta Ham ??”.. Aku kasih
tau tempat kami open camp di Ranu Kumbolo dan Bang Mpe pun menghampiri tenda
kami.. Sedangkan aku mulai dipancing – pancing tentang perasaanku ke Mifta..
Aktor disini adalah Bang Away sebagai Pemancing dengan menggunakan susunan kata
yang sulit untuk tidak dijawab selain diam sajah.. Bang Is sebagai Pemancing
dengan menggunakan alat ukulele memainkan lagu – lagu percintaan.. Dan Bang
Iwonk sebagai Pemancing dengan lirik – lirik lagu yang musiknya dimainkan oleh
Bang Is.. Dan terakhir adalah Bang Mpe sebagai Pemancing terhadap Sang Hawa
untuk datang ke TKP.. Lengkaplah mereka merencanakan sesuatu untuk memancing
perasaanku di malam itu..
Baju belum ganti dan aku diharuskan jujur terhadap
perasaan sendiri.. Beberapa kali lagu yang dimainkan Bang Is dan Bang Iwonk itu
langsung menembus perasaan yang paling dalam yang aku miliki.. Seperti lagu
Jangan Tutup Dirimu by Stinky dan Pelangi Dimatamu by Jamrud.. Lagu lainnya aku
lupa apa sajah yang telah mereka mainkan.. Seiring dengan lagu – lagu tersebut,
Bang Away melengkapi semua properti seperti Matras dan Lilin ketika Mifta
datang.. Kami berdua duduk didepan 2 Bukit yang dihiasi jutaan bintang
dilangit.. Sunggu malam itu sangat cerah dan 2 lilin yang dipasang oleh Bang
Away ada di Kanan dan Kiri kami.. Kami duduk berhadapan diatas matras sampai
sepatuku pun dibukain Bang Away.. Suara musik ukulele Bang Is dan lantunan
lirik lagunya Bang Iwonk tersapaikan cukup jelas sampai ke hati.. Aku dan Mifta
hanya bisa tersenyum malu – malu.. Mereka membuat ini sangat indah.. Disaksikan
oleh banyak Anak Hebad yang baru aku kenal selain Bang Kunil dan Oge karena Oge
pernah datang ke Kopdar Bekasi Summiter.. Bang Away dengan pandainya selalu
memberikan pancingan terhadap apa yang harus aku sampaikan dari hatiku untuk
Mifta.. Beberapakali mereka gagal karena aku tidak bisa yakin terhadap diriku
sendiri untuk mengatakannya.. Aku memang mempunyai tujuan untuk bilang suka
sama Mifta di perjalanan ke Semeru ini.. Tapi semua itu kondisional dengan
melihat situasinya dahulu yang memungkinkan.. Kalaupun tidak mungkin aku tidak
akan memaksa diriku untuk menyatakannya..
Mereka semua terlihat gregetan untuk memancing
perasaanku malam itu.. Mungkin taburan bintang dan 2 bukit serta 2 lilin di
Ranu Kumbolo pun juga lelah menunggu kalimat ajaib keluar dari mulutku yang
harus didengar dan dijawab oleh Mifta.. Momentum yang mereka buat sangat
romantis dan Aku pun mulai terpancing namun Aku malu untuk mengungkapkannya di
puluhan mata yang melihat.. Sampai akhirnya aku meminta mereka diam dan menutup
mata mereka.. Keadaan mulai sunyi hanya ditemani cahaya terang dari Lilin dan
Bintang dilangit.. Aku pun mulai menyampaikan apa yang aku ingin sampaikan..
“Miftahul
Kharimah, Gw Suka Sama Lu !”
Mifta seperti tidak percaya dengan apa yang Aku
sampaikan malam itu.. Dia terlihat malu karena disaksikan dan didengar banyak
Anak Hebad lainnya.. Dibantu Bang Is, Mifta mulai percaya diri untuk bertanya
kepadaku..
“Sejak kapan ham ??..”
“Pastinya gw ga tau ta.. Tapi sampai saat ini,
cewek yang deket sama gw itu lu ta ! Tapi gw susah make sure diri gw sendiri..”
“Apa yang susah di make sure ??..”
“Nikah.. Gw mau Nikah ta.. Jadi gw susah untuk make
sure..”
Beberapa enit Aku menunggu dia kembali bicara
tentang hati ini.. Dibantu Bang Is akhirnya dia bicara..
“Gw juga sebenarnya cari yang serius.. Selama ini gw
NYAMAN jalan bareng Ilham..”
Rasanya itu seperti keluar dari Bola yang berisi
air.. Terasa lega dihati mendengar Mifta bilang NYAMAN saat jalan bersama..
Kemudian Bang Away membantu menanyakannya kembali
jawaban pasti Mifta ke Aku itu apa.. Dan jawabanya..
“Yaudah,
Mau !”
#IM |
Itu rasanya melebihi keluar dari bola berisi air
tapi aku merasakan sayap yang tumbuh di punggungku dan aku terbang diatas air
Ranu Kumbolo melintasi 2 bukit didepannya dan datang kembali untuk memeluknya..
Memang lucu apa yang Aku alami malam itu di Ranu Kumbolo.. Tapi Aku percaya,
Aku membutuhkan orang lain untuk membangkitkan sebuah harapan dalam hidupku..
Aku memang bisa menapakkan kakiku di Atap Pulau Jawa ini tapi untuk urusan
Cinta, Aku pastikan Aku Lemah !.. Mereka, Bang Is, Bang Mpe, Bang Away, Bang
Iwonk, Bang Kunil dan sahabat lainnya adalah motivator yang bisa membaca
karakter kelemahanku.. Malam itu lengkap sekali.. Jam 12 malam sesuai di jam
tanganku, Aku merasa mempunyai Mifta yang disaksikan oleh 2 bukit dan diantara
2 Lilin yang dihiasi jutaan Bintang, Ranu Kumbolo !.. Saat itu Aku selalu
senyum – senyum sendiri sampai saat ini kalau ingat itu..
Pagi Ranu Kumbolo ! |
Rasanya itu seperti mendapat nafas baru dan kami
mulai lelah.. Aku dan Mifta izin pamit untuk istirahat ke tendaku yang sudah ditempati
Azry disana.. Akhirnya mereka mengizinkanku dan Mifta untuk istirahat.. Kami
berdua masih senyum – senyum didalam tenda dan bisik – bisik.. Ternyata Azry
belum tidur, Dia mendengarkan semua yang kami bicarakan.. Itu disampaikan Azry
saat packing mau melanjutkan perjalanan ke Kalimati..
Ranu Kumbolo |
Pagi di Ranu Kumbolo, Aku bangun jam 8 pagi dan
perutku berasa tidak enak karena memang belum buang air besar dari 2 hari
sebelumnya.. Ini pertama kali aku buang air besar di Gunung dan di Ranu Kumbolo
pula.. Aku mencari tempat terindah untuk membuang pupuk bagi tanah dan tumbuhan
di Ranu Kumbolo.. Selesai buang air besar dan sarapan, kami packing karena jam
11 siang kami harus sudah melanjutkan perjalanan ke Kalimati.. Bang Mpe
monitoring ke tenda kami, bercanda, ngobrol dan menawarkan barang – barang yang
hendak kami titip karena mereka disinipun masih 2 hari lagi.. Sebenarnya aku
memang berniat ingin menitipkan beberapa barang ke Bang Mpe yang hanya
memberatkan langkah ke Kalimati namun tawaran itu datang sebelum niat ini
terlaksana.. Aku juga tau dari Bang Away ada sekitar 10 orang Anak Hebad yang
akan naik ke Kalimati untuk Summit.. Untuk itu Aku join bersama mereka yang
dikepalai Bang Away..
Di Atas Tanjakan Cinta |
Packing sudah rampung dan kami ber-3 tanpa Chris
dan Renaldi siap untuk melanjutkan perjalanan setelah menitipkan barang di
tenda Bang Mpe yang manusianya sajah tidak ada di tempat.. Ternyata mereka
semua sedang berada di Cemoro Kandang, spot yang akan kami lalui menuju
Kalimati.. Tanjakan Cinta, seperti biasa aku tidak mau lihat kebelakang dengan
alasan mencoba keberuntungan dari sebuah mitos.. Aku berhasil tanpa melihat
kebelakang dan kami melanjutkannya turun ke Oro – oro Ombo, tempat bunga –
bunga indah Lavender berwarna ungu tumbuh.. Dari kejauhan terdengan suara sorak
sorai dari Anak Hebad yang sedang menikmati Cemoro Kandang.. Mereka berteriak
“Cieeeeee” untukku dan Mifta yang baru tadi malam mengalami keajaiban dari keindahan
Ranu Kumbolo..
Lavender, Oro - oro Ombo |
Azry |
Mifta |
Ilham |
Benar sekali firasatku, mereka menahan kami di
Cemoro Kandang sekitar 30 menit.. Alhamdulillah hujan pun turun dan kami
mencuri kesempatan melepaskan diri dari Anak Hebad untuk melanjutkan perjalanan
ke Kalimati.. Kami jalan ber-3 sampai akhirnya kami bertemu dengan Mba Novi
Widiasari dari Komunitas Love Backpacker.. Mba Novi menyapa Mifta yang tanpa
kami sadari ternyata itu Mba Novi karena baru ini kami semua bertemu Mba Novi
setelah sekian lama ngobrol hanya lewat Facebook.. Lama kami ngobrol yang dilalui
banyak pendaki – pendaki naik dan turun, menceritakan Bang Panca dan Bang Heri
dari Ilalang yang sekarang sedang berada di Kalimati.. Bang Heri mampu mencapai
titik tertinggi di Mahameru namun tidak sama dengan yang dialami Bang Panca
karena harus drop sebelum sampai Archopodo..
Mba Novi Widiasari (Kaos Merah Berjilbab) |
Setelah mendengarkan dan berbincang dengan Mba Novi
kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati.. Bertemulah Aku dengan Agung Baqho
Permanusa alias Baqho dari Komunitas Bekasi Summiter, Komunitas yang aku dan
sahabat – sahabat ku bentuk dari account tweeter @infogunung untuk
#ChapterBekasi.. Kami menghampiri Baqho dan berbincang sebentar sebelum aku
harus mencari keberadaan tenda Bang Away yang telah dulu sampai di Kalimati..
Bertemu pula dengan tenda Bang Panca dan Bang Heri di Kalimati, yang ternyata
tenda Bang Away pun berada di belakang tenda Bang Panca.. Tidak disangka Bang
Away sudah kenal Bang Panca di Gunung Papandayan karena Bang Panca memakai
jaket Ilalang dari hasil tangan Dimas Production saat di Papandayan.. Keakraban
alam pun terjadi, Aku merasa tidak kesepian di Gunung ini, banyak sahabat baru
dan sahabat lama yang aku temui disini..
Bang Panca berniat melakukan muncak lagi bersama
kami, untuk itu kami menyarankan Bang Panca istirahat di tenda kami karena Bang
Heri dan sahabat Love Backpacker lainnya hendak turun ke Ranu Kumbolo..
Disanalah Bang Panca akan ditunggu Bang Heri setelah berhasil Summit esok
hari..
Anak Hebad vs Ilalang (Bang Iwonk, Mifta, Bang Away, Ilham) |
Sore itu di Kalimati, hujan turun cukup deras dan
kami makan didalam tenda selanjutnya istirahat untuk persiapan Summit jam 11
malam sesuai kesepakatan dengan Anak Hebad.. Jam 11 malam beberapa Anak Hebad
sudah bangun dan tenda kamipun di goyang – goyang oleh Bang Away.. Azry, Mifta
dan Bang Panca pun sudah bangun tapi malam itu seperti biasa aku malas bangun..
Jurus terakhir yang dikeluarkan adalah jurusnya Bang Iwonk meminta rokok dan
mengganggu tidurku.. Akhirnya Aku bangun dan bersiap – siap untuk Summit
keduaku di Mahameru.. Aku merindukan pelukan pasirmu..
15 orang pejuang Mahameru yang dipimpin Bang Away
melanjutkan perjalanan setelah berdo’a dan tetap berdo’a didalam hati kami
masing – masing.. Perjalanan Summit pun dimulai, Aku berada ditengah – tengah
yang diikuti Mifta, Azry dan Bang Panca serta beberapa Anak Hebad dibelakang
kami.. Perjalanan menuju Archopodo, Mifta tersandung di turunan dari Kalimati
menuju Archopodo.. Aku menangkap dan menahannya supaya tidak jatuh ke tanah.. Kami
mulai tertinggal dari Anak Hebad karena situasi dan kondisi Mifta yang baru
mengenal trek malam menuju Archopodo mengharuskan kami semua untuk
menemaninya.. Aku kembali menjadi Leader mereka selepas tertinggal dari Anak
Hebad.. Tujuanku sekarang adalah menyesuaikan kondisi kami untuk tetap berjalan
mengenalkan Mahameru kepada 3 sahabat Ilalang..
Lautan Pasir Mahameru |
Kami berjalan memasuki area Archopodo.. Disana
sudah banyak tenda yang berdiri yang ditinggal pemiliknya menuju Mahameru..
Kamipun tetap melanjutkan perjalanan menuju batas vegetasi dan tiba di batas
vegetasi jam 02.30 pagi.. Istirahat sejenak dan kami ber-4 melanjutkan
perjuangan diatas lautan pasir Mahameru, 1 jam telah kami lalui dan itu masih
sangat jauh ketika Aku melihat beberapa pohon cemara kecil dipinggir trek..
Mifta mulai drop mental, Dia meminta Azry untuk di tarik keatas.. Azry
mengeluarkan webing dan menarik Mifta bersama Bang Panca, Aku dibelakang mereka
menunggu mereka terus berjalan.. Sempat Aku menanyakan kembali ke Bang Panca
untuk bergantian menarik Mifta, tapi Dia masih kuat untuk menarik Mifta dan Aku
tetap berdiri dibelakang mereka sambil menunggu sunrise.. Ketika mereka sedang
berjuang selangkah demi selangkah dilautan pasir, Aku asik dengan duniaku
sendiri untuk membunuh waktu dilautan pasir..
Mifta (Webing) |
Fotografer : Bang Panca |
Jam 07.30 pagi itu dilautan pasir Mahameru, Aku
mulai kesal dengan keadaan.. Aku melihat Mifta makin parah dengan mentalnya,
estimasiku saat itu hanya butuh 15 menit untuk sampai puncak tapi tidak didukung
oleh keadaan mental Mifta yang setiap 1 langkah istirahat.. Hal ini bisa
menjadi ancaman untuk Mifta, Azry dan Bang Panca ketika kami harus membayar 15
menit dengan 1 jam kemudian.. Aku mulai berjalan keatas menyusul mereka dan
menyuruh Mifta melepaskan webing yang menariknya.. Aku tarik Mifta menggunakan
tangan dengan hitungan 5 langkah 3x nafas.. Hal itu berhasil membawa Dia sampai
di trek datar.. Disana Aku bilang “Itu puncaknya.. Terserah lu mau kesana atau
ga”.. Aku jalan terus dan menyuruh Azry dan Bang Panca duluan ke Mahameru..
Sebenarnya Aku harus melakukan ini hanya untuk membangkitkan mental Mifta yang
habis.. Aku sayang sama Dia tapi bukan berarti Dia merugikan dirinya sendiri..
Dan Akupun menginkan Dia sampai ke Mahameru dengan langkah serta sisa tenaganya
sendiri..
Alhamdulillah kami sampai semua dan mengenal
Mahameru, Ilalang Mahameru #3 !
Ilham Mahameru |
Mifta Mahameru |
Azry Mahameru |
Bang Panca Mahameru |
Ilalang Mahameru |
Ada Renly di Ranu Kumbolo ! |
Pagi Ranu Kumbolo, cerah sekali pagi ini.. Rasanya
sudah bisa melepaskan beberapa tujuan kami kesini.. Mifta mulai masak dan Azry
membantu Mifta sedangkan Aku menikmati Ranu Kumbolo pagi itu.. Ketika Aku
menoleh jauh kebelakang tendaku, Aku melihat makhluk petakilan jalan kearah
tenda kami.. Reflek aku shock dan berkata “Bangsat ! Setan ! Ngapain lu kesini
?!”.. Dia adalah Renly Ilalang, Orang gila yang
katanya sedang ke Sumbing bersama Ario dan ternyata mereka tidak jadi
kesana.. Ario yang tidak mendapatkan izin dari Orangtua karena harus
menyelesaikan Skripsinya yang tertunda dan Renly yang mendapatkan pekerjaan
baru di Pocari.. Namun orang gila itu nekat ke Ranu Kumbolo menyusul kami yang
telah berada disana.. Dahsyat !
Packing |
Waktu semakin siang dan kami hendak packing untuk
segera turun ke Ranu Pani bersama Anak Hebad lainnya.. Setelah semua siap, kami
ber-4 turun ke Ranu Pani diikuti Anak Hebad sampai di Ranu Pani.. Setelah kami
istirahat di Pos 1 sebelum sampai di Basecamp Pendakian Desa Ranu Pani.. Kami
melanjutkan perjalanan, sebentar sajah kami melangkah Aku salah menapakan kaki
dan harus membayar mahal dengan cidera di angkle kaki kanan dan luka di dengkul
kaki kiri.. Perlahan aku melangkahkan kaki yang diikuti Azry, tapi jujur Aku
risih diikuti jadi Aku menyuruh Mifta, Renly dan Azry duluan ke Basecamp..
Namun solidaritas Azry kuat untuk tetap menemani langkahku sampai di ladang
sebelum basecamp pendakian Aku menyuruh Azry untuk terus berjalan karena Aku
akan lebih lama berjalan dengan keadaan kaki yang cidera dan terluka.. Azry
tetap tidak mau dan akhirnya Aku bilang “Kalau lu ga duluan.. Gw ga akan jalan
dari tempat ini..” Dan akhirnya Azry duluan menyusul Mifta dan Renly yang
terlebih dahulu meninggalkan aku..
Sahabat Alam |
Anak Hebad vs Ilalang |
Alhamdulillah kami semua tiba di Basecamp Pendakian
Desa Ranu Pani bersama Anak Hebad.. Kami istirahat dan bersenda gurau bersama
melepas tawa dan cerita disana sambil menunggu kendaraan yang akan membawa kami
ke Pasar Tumpang.. Bang Is menawarkan kami untuk ikut bersama Anak Hebad ke
Bromo sebelum ke Pasar Tumpang.. Kesepakatan kami buat bersama dan kami
memutuskan ikut ke Bromo menggunakan Jeep bersama Anak Hebad.. Ini luar biasa !..
Aap, Mifta, Mba Happy dan Bang Away |
Sepanjang jalan Bang Away yang semobil denganku
banyak cerita tentang perjalanannya ke Semeru tahun 2007 silam yang diberikan
nama “Nyawa Di Ujung Jari”.. Ceritanya sangat membuat tegang ketika Bang Away
dan temannya harus menuruni jurang 10 meter menuju bukit teletubbies Bromo dengan
peralatan dan perlengkapan seadanya.. Cerita “Nyawa Di Ujung Jari” selengkapnya
bisa ditanyakan langsung kepada aktornya, Bang Away !..
Suasana di Jeep Sebelah |
Kamipun tiba dengan senja yang mulai menipis
diujung Barat.. Namun semangat mendaki anak tangga Gunung Bromo tidak
mematahkan niat mereka melanjutkan langkah sampai ke Kawah Bromo.. Hanya Aku
dan beberapa sahabat lainnya menunggu di parkiran jeep.. Cukup lama mereka menikmati
siluet – siluet pemandangan Bromo, dan akhirnya setelah mereka semua kembali,
kamipun pulang ke Pasar Tumpang walaupun ada sedikit masalah pada mobil jeep
kami tapi semua bisa diatasi..
Rusuh ! |
Selamat pagi Malang, hari ini kami ber-4 harus
pulang ke Jakarta.. Renly sudah mendapatkan tiket pesawat jam 9 malam dibantu
Tya dan kami memang sudah memegang tiket KA Kertajaya dari Surabaya jam 3 sore
berangkat.. Selepas beres – beres dan repacking barang, kami pamit kepada
keluarga Pak. Rusno untuk kembali ke Jakarta dar Surabaya.. Aku, Mifta dan Azry
terpisah denga Renly di Terminal Surabaya karena kami ber-3 harus ke Stasiun
Pasar Turi dan Renly ke Bandara..
Foto Kami di Rumah Pak Rusno |
#coretan