Jumat, 14 Juni 2013

Cerita Mahameru !


Cerita Mahameru ::
dari Dua Bukit diantara Dua Lilin


Rindu bertemu kembali dengannya.. bermain dengan airnya.. melihat rumputnya yang menari dan memeluk pasirnya sampai aku dapat berdiri tegak diatasnya.. Rindu ini sudah tidak bisa aku tunggu lagi.. Ketika 2 orang sahabat mengajakku kembali kesana, Semeru ! dari Ranu Kumbolo sampai Mahameru..

Ranu Kumbolo

Sekilas persiapan yang telah dilakukan sebelum bertemu kembali dengannya..
Hari itu, Tya dan Mifta mengajakku untuk kembali ke Semeru karena salah satu tujuan mereka untuk bisa bersahabat dengan Mahameru.. Tempat terindah bagi para Pandawa, Swarga Loka !.. Persiapanpun kami lakukan dengan mengajak Azry salah satu sahabat kami.. Hitungan keseimbangan gender untuk mendaki sebuah gunung besar.. Gunung dengan banyak filosofi cerita persahabatan, hati dan hidup buat perjalanan ku..

Hari itu hari kamis tanggal 06 Juni 2013.. Persiapan pribadi dari mulai surat cuti kerja yang aku ajukan sampai hari selasa nanti pun sudah di approve oleh atasan beberapa hari yang lalu sampai perlengkapan pribadipun sudah masuk semua ke Carrier.. Dan persiapan team yang gw namakan Ilalang Mahameru #3 pun sudah siap semua.. Namun dari 4 Ilalang yang berangkat hanya 1 Ilalang yang cancel, Tya !.. Kami sangat mengerti kenapa Tya cancel karena rasa sayangnya terhadap keluarga.. Jadi kami tetap lanjutkan perjalanan walaupun hanya ber-3.. Aku, Mifta dan Azry..

Perjalanan kali ini pasti akan menjadi perjalanan yang indah buatku.. Karena banyak tujuan kembali kesana.. Melepas rindu.. Merasakan setiap langkah kaki disetiap moment – moment yang pernah aku lewati sebelumnya.. Menyiapkan segalanya dari melihat, merasakan dan menyentuhnya sampai aku menyiapkan mental untuk hati ini..

Hari itu pula aku berangkat dari rumah menuju Stasiun Kranji Bekasi untuk meneruskan perjalanan ke Stasiun Jati Negara Jakarta.. Disana aku janjian sama Azry yang dari Bogor.. Kemudian kami berdua melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasar Senen Jakarta.. Disinilah Meeting Point kami sebelum bersahabat dengan KA Matarmaja.. Aku dan Azry menunggu Mifta yang datang bersama Tya untuk melepas kami di Stasiun Pasar Senen menuju Malang..

St. Pasar Senen
Tidak lama kami menunggu disana.. Mifta dan Tya pun datang yang selanjutnya bertemu dengan Christine dan Renaldi.. Aku memang sudah tau kalau mereka berdua berangkat juga ke Semeru dengan kereta yang sama, namun tujuan mereka hanya sampai Ranu Kumbolo.. Akhirnya kami berangkat ber-5 dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Kota Baru Malang.. Perjalananpun kami mulai dengan melepas Tya dan memikul segudang titipan dari sahabat – sahabat kami yang lainnya..

Hallo Matar !.. Aku mengingatmu ketika perjalanan pertamaku ke Semeru tahun lalu.. Di Kereta itu aku mengenal Bang Ismail Faruqi dan Bang Kunil.. 2 orang anak hebad yang telah memberikan banyak warna kehidupan di dunia yang sekarang aku cintai.. Dunia alam dan panorama keindahannya ! Sudah tidak sabar aku ingin sampai ke Ranu Kumbolo saat itu.. Karena aku juga sudah rindu sama anak hebad lainnya yang telah dulu berangkat ke Ranu Kumbolo.. Bang Is, Bang Mpe, Bang Iwonk, Bang Away dan Bang Kunil yang aku tau mereka sudah disana.. Tapi sayang Bang Ncek ga bisa ikut karena satu dan lain hal yang harus dia urus..

KA Matarmaja
Kami ber-5 terpisah gerbong.. Aku, Mifta dan Azry berada di gerbong 1 Matar sedangkan Chris dan Renaldi di gerbong 2 Matar.. Tertawa Tidur Tertawa Tidur yang kami lakukan di dalam gerbong 1 Matar yang kini sudah ber-AC.. Hingga tiba di Stasiun Madiun, aku merindukan mbah putri di Ponorogo.. Di Stasiun inilah aku turun jika ingin ke kampung halaman Ibuku.. Untuk mengobati rindu pada kampung halaman aku membeli pecel Madiun dan memakannya sambil menikmati suasana malam di Stasiun Madiun..

Pagi hari di Stasiun Kota Baru Malang.. Selamat pagi Malang ! Aku kembali menyapamu ditengah ramainya orang – orang yang hendak melanjutkan perjalanan mereka ke tujuan masing – masing.. Kami ber-5 pun akan menuju rumah Pak Rusno di Pasar Tumpang.. Rumah singgah pertama kami sebelum menuju perjalanan panjang ke atap Pulau Jawa.. Kami istirahat sejenak sambil repack carrier kami masing – masing disana.. Satu hal yang aku pelajari dari keluarga ini, mereka sangat baik bahkan baik banget.. Titipan Tya pun kami sampaikan ke anaknya Pak Rus.. Sebuah foto Keluarga Besar Ilalang dengan bingkainya dan berharap dapat di letakan di salah satu ruang rumah Pak.Rus..

Perjalanan ke Desa Ranu Pane
Kami melanjutkan perjalanan ke Ranu Pane dengan menggunakan Truck sayur Pak. Rus.. Kami ber-5 berangkat bareng bersama 13 orang lainnya yang memiliki tujuan sama dengan kami.. Menyapa Mahameru !.. Tibalah kami di bukit Teletubies.. Salah satu spot keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).. Kami semua harus pindah kendaraan karena kondisi jalan yang sedang dalam perbaikan memaksa kami untuk pindah kendaraan untuk sampai ke Desa Ranu Pane.. Desa yang menjadi Basecamp Pendakian bagi para petualang Gunung Semeru..

Singgah di atas Bukit Teletubies
Desa Ranu Pani
Basecamp Pendakian Mt. Semeru
Registrasi selesai dengan segala jenis persyaratan di Basecamp Ranu Pane.. Sore itu hujan di Ranu Pane.. Aku, Mifta, Azry, Chris dan Renaldi menunggu hujan berhenti untuk memulai perjalanan.. Pukul 03 sore kami lakukan langkah pertama kami dengan diiringi do’a sebelumnya.. Tanah, aspal masih terlihat basah dan sedikit hujan pun masih menyiraminya.. Namun dengan estimasi waktu untuk sampai di Ranu Kumbolo itu pukul  07 malam, kamipun harus mulai berjalan.. Setapak demi setapak kami lewati hingga sampai di Pos 1.. 1 jam kami lalui untuk sampai di Pos 1, sejenak berisitirahat dan kami melanjutkannya kembali ke Pos 2.. Kurang lebih 30 menit untuk sampai di Pos 2.. Istirahat sejenak kembali dan kami lanjutkan perjalanan ke Pos 3 yang harus melewati perbatasan Watu Rejeng.. Cukup jauh kami berjalan, Aku sebagai leader harus membuka langkah mereka dibelakangku ada Mifta yang mengikuti lalu Chris, Renaldi dan Azry sebagai Sweaper.. Mendekati Pos 3 hari sudah gelap dan Mifta jatuh keram sebelum sampai di Pos 3.. Kaki Mifta keram, saat itu yang aku rasakan keadaan gelap yang mulai dingin dan mentalnya yang jangan sampai drop.. Perlahan jalan menuju Pos 3 dan kami istirahat sejenak sambil aku berusaha mengetahui kondisinya Mifta walaupun aku sendiri tidak mempunyai dasar kesehatan namun aku mencoba melakukan peregangan otot di kaki Mifta dengan memijat bagian kaki yang keram..

Selamat Datang !
Gapura TNBTS !
Kondisi Mifta mulai membaik dan kami melanjutkan langkah kembali untuk sampai di Pos 4.. Perlahan kami lalui sampai sebelum tiba di Pos 4, Christine cidera karena kepalanya terbentur batang pohon yang melintang di jalur menuju Pos 4.. Keadaan malam itu memang gelap dan Aku sebagai Leader salah memberikan instruksi apa yang ada didepan.. Kami semua berusaha menolong Chris saat itu dengan memberikan motivasi untuk tetap menghangatkan mentalnya ditengah rasa sakit dikepalanya.. Perlahan lagi kami lanjutkan langkah dan tiba di Pos 4 untuk istirahat sejenak dan memandangi Ranu Kumbolo yang dihiasi lampu – lampu tenda sampai menunggu kondisi Chris membaik..

Pos 2
Setelah istirahat dan kondisi Chris mampu untuk kembali berjalan, kami lanjutkan langkah – langkah terakhir kami ke Pos 5 tempat kami ingin bermalam di Ranu Kumbolo.. Turun dari bukit aku melewati tenda – tenda pendaki yang sudah dulu sampai.. Namun aku kecewa terhadap salah satu ucapan yang keluar dari mulut seorang pendaki yang memang sudah open camp terlebih dahulu.. Aku masih ingat Dia bilang “Aahhh males gw besok muncak.. banyak banget”.. Nada yang dikeluarkan ditekan dan tampak kesal dengan kedatangan kami.. Apa yang salah dengan kami ??.. Apa karena kami datang hari ini dan Dia lebih dulu disini sehingga kami salah ??.. Kenapa bukan Dia sajah yang datang besok sampai pendakian sepi jika ingin muncak dalam keadaan sepi.. Atau kenapa dia tidak booking Gunung Besar ini hanya untuk pendakian Dia sendiri.. Aku masih bingung sama sikap arogan seorang yang jelas – jelas mereka sekarang berada di Alam.. Siapa yang akan menolong Dia di Alam jika Dia tidak pernah menganggap disekelilingnya adalah sahabatnya.. Alam ini milik Allah SWT.. Masih pantaskah Dia sombong atas sikap dan bicara kalian terhadap orang lain di Alam-Nya ??.. Dia boleh bersikap seperti itu jika Gunung ini memang milik Dia.. Ingat “Jika Gunung Ini Milik Dia !”.. Bilang ke Orangtuanya untuk membeli Gunung ini sehingga Dia tidak membuang energi untuk mengurusi kedatangan kami.. Atau apakah kedatangan kami menjadi paradigma di otak Dia kalau kami Pendaki 5cm yang lagi menjadi trending topic Mt. Semeru ??.. Kalau memang seperti itu aku jawab “Dia Tidak Punya Otak !”.. Buat apa repot mengurusi dan melarang orang lain jika Dia sendiripun masih merugikan orang lain.. Buatku Film 5cm berdampak sangat baik terhadap Visit Indonesia.. Mereka punya aksi mengenalkan Alam Indonesia dan membuka banyak peluang usaha terhadap ekonomi Indonesia.. Kalaupun banyak pendaki – pendaki yang baru bukankah harus diarahkan bukan malah dilarang seperti Gunung Milik Dia Sendiri.. Jangan sombong kau boy ! Ini Gunung bukan kamar tidur kau !..

Kami terus melangkah sampai di Pos 5 tempat kami untuk membangun tenda dan bermalam sebelum melanjutkan langkah kami ke Kalimati.. Jam 09 malam tiba di Pos 5 Ranu Kumbolo, kami mencari tempat untuk membangun tenda kami.. Ada 2 tenda yang kami bawa, Tendaku untuk Aku, Mifta dan Azry sedangkan Tenda Chris untuk Chris dan Renaldi.. Sejenak aku izin untuk mencari Anak Hebad yang sudah di Ranu Kumbolo dari 2 hari yang lalu.. Aku tau tempat favorite mereka disebelah mana dan akupun mulai berjalan menghampiri mereka.. Terdengar familiar suara Bang Is dan Bang Away yang sedang bersenda gurau dengan Anak Hebad lainnya.. Aku menghampiri mereka dan bermaksud memberikan kejutan dan.. Mereka tidak terkejut dengan kedatanganku.. ( -_-“) Zzzz !

Sepertinya mereka memang sudah tau kalau kami tiba di Ranu Kumbolo malam ini.. Aku rindu mereka.. Yang pertama aku lihat itu Bang Is dan Bang Iwonk serta Bang Kunil.. Jadi ingat Semeru pertama tahun lalu di Ranu Kumbolo, saat itu bersama Dimas dan Ario dari Ilalang.. Lalu aku mencari Bang Mpe dan Bang Away namun aku hanya menemukan Bang Away yang seperti biasa ngoceh terus.. Karena tidak menemukan Bang Mpe, aku kembali ke Mifta dan Azry untuk membantu mereka membangun tenda dan masak malam ini.. Izin sebentar dari Anak Hebad untuk kembali ke spot Camp kami..

Sekembalinya ke spot Camp memang tenda belum dibangun, hanya tenda Chris yang sudah berdiri.. Lalu aku minta tolong Azry untuk membantuku membangun tenda tapi malam itu aku dibuat kesal oleh Azry.. Rasa malasnya Azry muncul diwaktu yang tidak tepat.. Ketika kami hanya ber-3 dan aku butuh bantuan untuk membangun tenda supaya lebih cepat untuk istirahat.. Azry malas – malasan dan saat itu emosiku mengalahkan kesabaranku sehingga membuat Azry jadi semangat membantuku membangun tenda.. Mifta terlihat salah tingkah ketika aku emosi membangun tenda.. Dan aku minta maaf karena tidak mampu mengontrol emosi saat itu karena tidak ada alasan untuk emosi walaupun lelah dan sudah larut malam seharusnya aku harus tetap bisa mengontrol emosiku sendiri..

Selesai membangun tenda, emosi mulai down.. Aku, Mifta dan Azry melanjutkan beres – beres carrier dan memasukannya kedalam tenda.. Setelah semua beres tanpa ganti baju aku kembali menghampiri Anak Hebad hanya untuk melunasi janji kembali ke Camp mereka.. Namun tak disangka mereka telah merencanakan niat untuk menahanku disana.. Kedua kalinya kesana aku ketemu Bang Mpe dan yang dia tanyakan adalah “Dimana Mifta Ham ??”.. Aku kasih tau tempat kami open camp di Ranu Kumbolo dan Bang Mpe pun menghampiri tenda kami.. Sedangkan aku mulai dipancing – pancing tentang perasaanku ke Mifta.. Aktor disini adalah Bang Away sebagai Pemancing dengan menggunakan susunan kata yang sulit untuk tidak dijawab selain diam sajah.. Bang Is sebagai Pemancing dengan menggunakan alat ukulele memainkan lagu – lagu percintaan.. Dan Bang Iwonk sebagai Pemancing dengan lirik – lirik lagu yang musiknya dimainkan oleh Bang Is.. Dan terakhir adalah Bang Mpe sebagai Pemancing terhadap Sang Hawa untuk datang ke TKP.. Lengkaplah mereka merencanakan sesuatu untuk memancing perasaanku di malam itu..

Baju belum ganti dan aku diharuskan jujur terhadap perasaan sendiri.. Beberapa kali lagu yang dimainkan Bang Is dan Bang Iwonk itu langsung menembus perasaan yang paling dalam yang aku miliki.. Seperti lagu Jangan Tutup Dirimu by Stinky dan Pelangi Dimatamu by Jamrud.. Lagu lainnya aku lupa apa sajah yang telah mereka mainkan.. Seiring dengan lagu – lagu tersebut, Bang Away melengkapi semua properti seperti Matras dan Lilin ketika Mifta datang.. Kami berdua duduk didepan 2 Bukit yang dihiasi jutaan bintang dilangit.. Sunggu malam itu sangat cerah dan 2 lilin yang dipasang oleh Bang Away ada di Kanan dan Kiri kami.. Kami duduk berhadapan diatas matras sampai sepatuku pun dibukain Bang Away.. Suara musik ukulele Bang Is dan lantunan lirik lagunya Bang Iwonk tersapaikan cukup jelas sampai ke hati.. Aku dan Mifta hanya bisa tersenyum malu – malu.. Mereka membuat ini sangat indah.. Disaksikan oleh banyak Anak Hebad yang baru aku kenal selain Bang Kunil dan Oge karena Oge pernah datang ke Kopdar Bekasi Summiter.. Bang Away dengan pandainya selalu memberikan pancingan terhadap apa yang harus aku sampaikan dari hatiku untuk Mifta.. Beberapakali mereka gagal karena aku tidak bisa yakin terhadap diriku sendiri untuk mengatakannya.. Aku memang mempunyai tujuan untuk bilang suka sama Mifta di perjalanan ke Semeru ini.. Tapi semua itu kondisional dengan melihat situasinya dahulu yang memungkinkan.. Kalaupun tidak mungkin aku tidak akan memaksa diriku untuk menyatakannya..

Mereka semua terlihat gregetan untuk memancing perasaanku malam itu.. Mungkin taburan bintang dan 2 bukit serta 2 lilin di Ranu Kumbolo pun juga lelah menunggu kalimat ajaib keluar dari mulutku yang harus didengar dan dijawab oleh Mifta.. Momentum yang mereka buat sangat romantis dan Aku pun mulai terpancing namun Aku malu untuk mengungkapkannya di puluhan mata yang melihat.. Sampai akhirnya aku meminta mereka diam dan menutup mata mereka.. Keadaan mulai sunyi hanya ditemani cahaya terang dari Lilin dan Bintang dilangit.. Aku pun mulai menyampaikan apa yang aku ingin sampaikan..
“Miftahul Kharimah, Gw Suka Sama Lu !”
Mifta seperti tidak percaya dengan apa yang Aku sampaikan malam itu.. Dia terlihat malu karena disaksikan dan didengar banyak Anak Hebad lainnya.. Dibantu Bang Is, Mifta mulai percaya diri untuk bertanya kepadaku..
“Sejak kapan ham ??..”
“Pastinya gw ga tau ta.. Tapi sampai saat ini, cewek yang deket sama gw itu lu ta ! Tapi gw susah make sure diri gw sendiri..”
“Apa yang susah di make sure ??..”
“Nikah.. Gw mau Nikah ta.. Jadi gw susah untuk make sure..”
Beberapa enit Aku menunggu dia kembali bicara tentang hati ini.. Dibantu Bang Is akhirnya dia bicara..
“Gw juga sebenarnya cari yang serius.. Selama ini gw NYAMAN jalan bareng Ilham..”
Rasanya itu seperti keluar dari Bola yang berisi air.. Terasa lega dihati mendengar Mifta bilang NYAMAN saat jalan bersama..

Kemudian Bang Away membantu menanyakannya kembali jawaban pasti Mifta ke Aku itu apa.. Dan jawabanya..
“Yaudah, Mau !”

#IM
Itu rasanya melebihi keluar dari bola berisi air tapi aku merasakan sayap yang tumbuh di punggungku dan aku terbang diatas air Ranu Kumbolo melintasi 2 bukit didepannya dan datang kembali untuk memeluknya.. Memang lucu apa yang Aku alami malam itu di Ranu Kumbolo.. Tapi Aku percaya, Aku membutuhkan orang lain untuk membangkitkan sebuah harapan dalam hidupku.. Aku memang bisa menapakkan kakiku di Atap Pulau Jawa ini tapi untuk urusan Cinta, Aku pastikan Aku Lemah !.. Mereka, Bang Is, Bang Mpe, Bang Away, Bang Iwonk, Bang Kunil dan sahabat lainnya adalah motivator yang bisa membaca karakter kelemahanku.. Malam itu lengkap sekali.. Jam 12 malam sesuai di jam tanganku, Aku merasa mempunyai Mifta yang disaksikan oleh 2 bukit dan diantara 2 Lilin yang dihiasi jutaan Bintang, Ranu Kumbolo !.. Saat itu Aku selalu senyum – senyum sendiri sampai saat ini kalau ingat itu..

Pagi Ranu Kumbolo !
Rasanya itu seperti mendapat nafas baru dan kami mulai lelah.. Aku dan Mifta izin pamit untuk istirahat ke tendaku yang sudah ditempati Azry disana.. Akhirnya mereka mengizinkanku dan Mifta untuk istirahat.. Kami berdua masih senyum – senyum didalam tenda dan bisik – bisik.. Ternyata Azry belum tidur, Dia mendengarkan semua yang kami bicarakan.. Itu disampaikan Azry saat packing mau melanjutkan perjalanan ke Kalimati..

Ranu Kumbolo
Pagi di Ranu Kumbolo, Aku bangun jam 8 pagi dan perutku berasa tidak enak karena memang belum buang air besar dari 2 hari sebelumnya.. Ini pertama kali aku buang air besar di Gunung dan di Ranu Kumbolo pula.. Aku mencari tempat terindah untuk membuang pupuk bagi tanah dan tumbuhan di Ranu Kumbolo.. Selesai buang air besar dan sarapan, kami packing karena jam 11 siang kami harus sudah melanjutkan perjalanan ke Kalimati.. Bang Mpe monitoring ke tenda kami, bercanda, ngobrol dan menawarkan barang – barang yang hendak kami titip karena mereka disinipun masih 2 hari lagi.. Sebenarnya aku memang berniat ingin menitipkan beberapa barang ke Bang Mpe yang hanya memberatkan langkah ke Kalimati namun tawaran itu datang sebelum niat ini terlaksana.. Aku juga tau dari Bang Away ada sekitar 10 orang Anak Hebad yang akan naik ke Kalimati untuk Summit.. Untuk itu Aku join bersama mereka yang dikepalai Bang Away..

Di Atas Tanjakan Cinta
Packing sudah rampung dan kami ber-3 tanpa Chris dan Renaldi siap untuk melanjutkan perjalanan setelah menitipkan barang di tenda Bang Mpe yang manusianya sajah tidak ada di tempat.. Ternyata mereka semua sedang berada di Cemoro Kandang, spot yang akan kami lalui menuju Kalimati.. Tanjakan Cinta, seperti biasa aku tidak mau lihat kebelakang dengan alasan mencoba keberuntungan dari sebuah mitos.. Aku berhasil tanpa melihat kebelakang dan kami melanjutkannya turun ke Oro – oro Ombo, tempat bunga – bunga indah Lavender berwarna ungu tumbuh.. Dari kejauhan terdengan suara sorak sorai dari Anak Hebad yang sedang menikmati Cemoro Kandang.. Mereka berteriak “Cieeeeee” untukku dan Mifta yang baru tadi malam mengalami keajaiban dari keindahan Ranu Kumbolo..

Lavender, Oro - oro Ombo
Azry
Mifta
Ilham
Benar sekali firasatku, mereka menahan kami di Cemoro Kandang sekitar 30 menit.. Alhamdulillah hujan pun turun dan kami mencuri kesempatan melepaskan diri dari Anak Hebad untuk melanjutkan perjalanan ke Kalimati.. Kami jalan ber-3 sampai akhirnya kami bertemu dengan Mba Novi Widiasari dari Komunitas Love Backpacker.. Mba Novi menyapa Mifta yang tanpa kami sadari ternyata itu Mba Novi karena baru ini kami semua bertemu Mba Novi setelah sekian lama ngobrol hanya lewat Facebook.. Lama kami ngobrol yang dilalui banyak pendaki – pendaki naik dan turun, menceritakan Bang Panca dan Bang Heri dari Ilalang yang sekarang sedang berada di Kalimati.. Bang Heri mampu mencapai titik tertinggi di Mahameru namun tidak sama dengan yang dialami Bang Panca karena harus drop sebelum sampai Archopodo..

Mba Novi Widiasari (Kaos Merah Berjilbab)
Setelah mendengarkan dan berbincang dengan Mba Novi kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati.. Bertemulah Aku dengan Agung Baqho Permanusa alias Baqho dari Komunitas Bekasi Summiter, Komunitas yang aku dan sahabat – sahabat ku bentuk dari account tweeter @infogunung untuk #ChapterBekasi.. Kami menghampiri Baqho dan berbincang sebentar sebelum aku harus mencari keberadaan tenda Bang Away yang telah dulu sampai di Kalimati.. Bertemu pula dengan tenda Bang Panca dan Bang Heri di Kalimati, yang ternyata tenda Bang Away pun berada di belakang tenda Bang Panca.. Tidak disangka Bang Away sudah kenal Bang Panca di Gunung Papandayan karena Bang Panca memakai jaket Ilalang dari hasil tangan Dimas Production saat di Papandayan.. Keakraban alam pun terjadi, Aku merasa tidak kesepian di Gunung ini, banyak sahabat baru dan sahabat lama yang aku temui disini..

Bang Panca berniat melakukan muncak lagi bersama kami, untuk itu kami menyarankan Bang Panca istirahat di tenda kami karena Bang Heri dan sahabat Love Backpacker lainnya hendak turun ke Ranu Kumbolo.. Disanalah Bang Panca akan ditunggu Bang Heri setelah berhasil Summit esok hari..

Anak Hebad vs Ilalang (Bang Iwonk, Mifta, Bang Away, Ilham)
Sore itu di Kalimati, hujan turun cukup deras dan kami makan didalam tenda selanjutnya istirahat untuk persiapan Summit jam 11 malam sesuai kesepakatan dengan Anak Hebad.. Jam 11 malam beberapa Anak Hebad sudah bangun dan tenda kamipun di goyang – goyang oleh Bang Away.. Azry, Mifta dan Bang Panca pun sudah bangun tapi malam itu seperti biasa aku malas bangun.. Jurus terakhir yang dikeluarkan adalah jurusnya Bang Iwonk meminta rokok dan mengganggu tidurku.. Akhirnya Aku bangun dan bersiap – siap untuk Summit keduaku di Mahameru.. Aku merindukan pelukan pasirmu..

15 orang pejuang Mahameru yang dipimpin Bang Away melanjutkan perjalanan setelah berdo’a dan tetap berdo’a didalam hati kami masing – masing.. Perjalanan Summit pun dimulai, Aku berada ditengah – tengah yang diikuti Mifta, Azry dan Bang Panca serta beberapa Anak Hebad dibelakang kami.. Perjalanan menuju Archopodo, Mifta tersandung di turunan dari Kalimati menuju Archopodo.. Aku menangkap dan menahannya supaya tidak jatuh ke tanah.. Kami mulai tertinggal dari Anak Hebad karena situasi dan kondisi Mifta yang baru mengenal trek malam menuju Archopodo mengharuskan kami semua untuk menemaninya.. Aku kembali menjadi Leader mereka selepas tertinggal dari Anak Hebad.. Tujuanku sekarang adalah menyesuaikan kondisi kami untuk tetap berjalan mengenalkan Mahameru kepada 3 sahabat Ilalang..

Lautan Pasir Mahameru
Kami berjalan memasuki area Archopodo.. Disana sudah banyak tenda yang berdiri yang ditinggal pemiliknya menuju Mahameru.. Kamipun tetap melanjutkan perjalanan menuju batas vegetasi dan tiba di batas vegetasi jam 02.30 pagi.. Istirahat sejenak dan kami ber-4 melanjutkan perjuangan diatas lautan pasir Mahameru, 1 jam telah kami lalui dan itu masih sangat jauh ketika Aku melihat beberapa pohon cemara kecil dipinggir trek.. Mifta mulai drop mental, Dia meminta Azry untuk di tarik keatas.. Azry mengeluarkan webing dan menarik Mifta bersama Bang Panca, Aku dibelakang mereka menunggu mereka terus berjalan.. Sempat Aku menanyakan kembali ke Bang Panca untuk bergantian menarik Mifta, tapi Dia masih kuat untuk menarik Mifta dan Aku tetap berdiri dibelakang mereka sambil menunggu sunrise.. Ketika mereka sedang berjuang selangkah demi selangkah dilautan pasir, Aku asik dengan duniaku sendiri untuk membunuh waktu dilautan pasir..
Mifta (Webing)

Fotografer : Bang Panca
Jam 07.30 pagi itu dilautan pasir Mahameru, Aku mulai kesal dengan keadaan.. Aku melihat Mifta makin parah dengan mentalnya, estimasiku saat itu hanya butuh 15 menit untuk sampai puncak tapi tidak didukung oleh keadaan mental Mifta yang setiap 1 langkah istirahat.. Hal ini bisa menjadi ancaman untuk Mifta, Azry dan Bang Panca ketika kami harus membayar 15 menit dengan 1 jam kemudian.. Aku mulai berjalan keatas menyusul mereka dan menyuruh Mifta melepaskan webing yang menariknya.. Aku tarik Mifta menggunakan tangan dengan hitungan 5 langkah 3x nafas.. Hal itu berhasil membawa Dia sampai di trek datar.. Disana Aku bilang “Itu puncaknya.. Terserah lu mau kesana atau ga”.. Aku jalan terus dan menyuruh Azry dan Bang Panca duluan ke Mahameru.. Sebenarnya Aku harus melakukan ini hanya untuk membangkitkan mental Mifta yang habis.. Aku sayang sama Dia tapi bukan berarti Dia merugikan dirinya sendiri.. Dan Akupun menginkan Dia sampai ke Mahameru dengan langkah serta sisa tenaganya sendiri..


Alhamdulillah kami sampai semua dan mengenal Mahameru, Ilalang Mahameru #3 !
 
Mahameru

Ilham Mahameru

Mifta Mahameru
Azry Mahameru

Bang Panca Mahameru
Lebih dari 30 menit kami disana dan menyaksikan letupan Jogring Saloka sebelum kabut mulai menyelimuti kami.. Kami turun ke Kalimati dan hendak packing untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Ranu Kumbolo menyusul Anak Hebad yang telah turun setelah kami sampai di Kalimati.. Hujan turun kembali jam 2 sore dan kami tertahan untuk turun ke Ranu Kumbolo sampai akhirnya Jam 3 kami turun ke Ranu Kumbolo.. Hanya Bang Panca yang nekat turun terlebih dahulu untuk mengejar keberadaan Bang Heri di Ranu Kumbolo dan Ranu Pane.. Jam 05.30 sore kami tiba di Ranu Kumbolo dan telah ditunggu pasukan Anak Hebad yang telah Summit maupun yang stay di Ranu Kumbolo.. Kami kembali membangun tenda dan membereskan carrier kami kembali, masak, makan dan istirahat.. Rasanya lelah sangat ketika Bang Mpe, Bang Away dan Bang Kunil memanggil dari luar tenda, pikiranku pasti tidak bisa istirahat jika Aku sedikit sajah mengeluarkan batang hidungku ke mereka.. Untuk cari aman, Aku menolak panggilan mereka semua dan memutuskan untuk tidur sajah..

Ilalang Mahameru
Ada Renly di Ranu Kumbolo !
Pagi Ranu Kumbolo, cerah sekali pagi ini.. Rasanya sudah bisa melepaskan beberapa tujuan kami kesini.. Mifta mulai masak dan Azry membantu Mifta sedangkan Aku menikmati Ranu Kumbolo pagi itu.. Ketika Aku menoleh jauh kebelakang tendaku, Aku melihat makhluk petakilan jalan kearah tenda kami.. Reflek aku shock dan berkata “Bangsat ! Setan ! Ngapain lu kesini ?!”.. Dia adalah Renly Ilalang, Orang gila yang  katanya sedang ke Sumbing bersama Ario dan ternyata mereka tidak jadi kesana.. Ario yang tidak mendapatkan izin dari Orangtua karena harus menyelesaikan Skripsinya yang tertunda dan Renly yang mendapatkan pekerjaan baru di Pocari.. Namun orang gila itu nekat ke Ranu Kumbolo menyusul kami yang telah berada disana.. Dahsyat !

Packing
Waktu semakin siang dan kami hendak packing untuk segera turun ke Ranu Pani bersama Anak Hebad lainnya.. Setelah semua siap, kami ber-4 turun ke Ranu Pani diikuti Anak Hebad sampai di Ranu Pani.. Setelah kami istirahat di Pos 1 sebelum sampai di Basecamp Pendakian Desa Ranu Pani.. Kami melanjutkan perjalanan, sebentar sajah kami melangkah Aku salah menapakan kaki dan harus membayar mahal dengan cidera di angkle kaki kanan dan luka di dengkul kaki kiri.. Perlahan aku melangkahkan kaki yang diikuti Azry, tapi jujur Aku risih diikuti jadi Aku menyuruh Mifta, Renly dan Azry duluan ke Basecamp.. Namun solidaritas Azry kuat untuk tetap menemani langkahku sampai di ladang sebelum basecamp pendakian Aku menyuruh Azry untuk terus berjalan karena Aku akan lebih lama berjalan dengan keadaan kaki yang cidera dan terluka.. Azry tetap tidak mau dan akhirnya Aku bilang “Kalau lu ga duluan.. Gw ga akan jalan dari tempat ini..” Dan akhirnya Azry duluan menyusul Mifta dan Renly yang terlebih dahulu meninggalkan aku..

Sahabat Alam
Anak Hebad vs Ilalang
Alhamdulillah kami semua tiba di Basecamp Pendakian Desa Ranu Pani bersama Anak Hebad.. Kami istirahat dan bersenda gurau bersama melepas tawa dan cerita disana sambil menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke Pasar Tumpang.. Bang Is menawarkan kami untuk ikut bersama Anak Hebad ke Bromo sebelum ke Pasar Tumpang.. Kesepakatan kami buat bersama dan kami memutuskan ikut ke Bromo menggunakan Jeep bersama Anak Hebad.. Ini luar biasa !..
 
Foto Bareng Abang (Bang Mpe)
Aap, Mifta, Mba Happy dan Bang Away
Sepanjang jalan Bang Away yang semobil denganku banyak cerita tentang perjalanannya ke Semeru tahun 2007 silam yang diberikan nama “Nyawa Di Ujung Jari”.. Ceritanya sangat membuat tegang ketika Bang Away dan temannya harus menuruni jurang 10 meter menuju bukit teletubbies Bromo dengan peralatan dan perlengkapan seadanya.. Cerita “Nyawa Di Ujung Jari” selengkapnya bisa ditanyakan langsung kepada aktornya, Bang Away !..

Suasana di Jeep Sebelah 
Kamipun tiba dengan senja yang mulai menipis diujung Barat.. Namun semangat mendaki anak tangga Gunung Bromo tidak mematahkan niat mereka melanjutkan langkah sampai ke Kawah Bromo.. Hanya Aku dan beberapa sahabat lainnya menunggu di parkiran jeep.. Cukup lama mereka menikmati siluet – siluet pemandangan Bromo, dan akhirnya setelah mereka semua kembali, kamipun pulang ke Pasar Tumpang walaupun ada sedikit masalah pada mobil jeep kami tapi semua bisa diatasi..

Rusuh !
Perjalanan yang cukup jauh dari Bromo ke Pasar Tumpang.. Melewati dan menembus suhu yang sangat dingin sampai harus menghadapi goncangan mobil yang terbentur gundukan tanah.. Semua itu menarik untuk dijadikan pengalaman.. Alhamdulillah kamipun tiba di Pasar Tumpang tempat Anak Hebad istirahat dan kami diantar Bang Is dan Bang Iwonk kerumah Pak Rusno tempat kami istirahat ditumpang sambil mengantarkan Mba Happy dan Mba Widi ke Terminal Arjosari untuk pulang ke Banyuwangi..

Selamat pagi Malang, hari ini kami ber-4 harus pulang ke Jakarta.. Renly sudah mendapatkan tiket pesawat jam 9 malam dibantu Tya dan kami memang sudah memegang tiket KA Kertajaya dari Surabaya jam 3 sore berangkat.. Selepas beres – beres dan repacking barang, kami pamit kepada keluarga Pak. Rusno untuk kembali ke Jakarta dar Surabaya.. Aku, Mifta dan Azry terpisah denga Renly di Terminal Surabaya karena kami ber-3 harus ke Stasiun Pasar Turi dan Renly ke Bandara..

Foto Kami di Rumah Pak Rusno
Perjalanan pulang kami lalui dan tak lupa kami berdo’a.. Tibalah di Jakarta jam 05 pagi.. Waktunya kembali kerumah dan kerja seperti biasa !.. J


#coretan
 
Kalian Dahsyat !