Jumat, 05 Oktober 2012

Sempu – Bromo Stories #2 :: "Our Story in Matarmaja"



Sempu – Bromo Stories #2
-Our Story in Matarmaja-

Sebuah awal cerita tanpa akhir.. Perjalanan yang berawal dari lapisan dinding tawa dan senyum.. Persahabatan dan Kebahagian – Simpanlah cerita indah ini menjadi suatu bagian dari perjalanan hidup..
 -ilhamsutiawan- (05072012;Camp Sempu - Sunrise Bromo)


“Aku mengenalinya dan aku juga menyapanya.. Aku membayangkan ketika aku dan sahabatku berjuang untuk  bertemu dengannya.. Nyaris semua diatas apa yang telah aku perkirakan sebelumnya.. Aku hanya bisa tertawa malu melihat kenyataan yang ada dengan membandingkan pikiranku sendiri.. Semuanya yang aku dan sahabatku perjuangkan, kini dapat kami nikmati bersamanya.. Inikah yang dinamakan buah dari usaha dan do’a yang telah kami lakukan.. Sebuah lorong diatas mesin yang panjang menjadi sahabat baru untuk kami.. Dialah yang menyatukan kami selama 18 jam perjalanan ini.. Dia juga yang telah mengikat erat tali persaudaraan kami.. Matarmaja..”

Tanggal 03 Juli 2012, Persiapan diri sendiri membuat gw kembali stress.. bukan karena susah mencari barang-barang yang akan gw bawa dalam perjalanan, tetapi karena gw terkena packing syndrome seperti itulah gw menyebut penyakit ini.. Penyakit ketika gw harus bingung dengan barang bawaan gw yang sepertinya terlihat banyak banget didalam daypack 40 L padahal gw sendiri menyarankan kepada Regional Jakarta – Karawang untuk meminimalisir barang bawaanya.. Haha.. Gw berusaha menenangkan diri mengeluarkan dan mengemasnya kembali barang-barang yang penting kedalam daypack gw sambil terus intens chat sama Chris dan Renaldi di chat room ber-3 kami.. Penyakit ini sebenernya mudah diatasi dengan lebih sering melakukan trip.. Jadi kita bisa belajar dari sebuah pengalaman.. Menurut gw, packing itu sangat menarik dimana kita bisa memilah dan menyusun sesuai dengan kebutuhan kita didalam daypack/ransel/carrier..  Seperti bermain puzzle.. Masalahnya adalah gw baru melakukan perjalanan yang panjang dengan tanggungjawab Regional Jabodetabek – Karawang.. Barang-barang yang akan gw bawa memang sudah gw pisahkan 1 minggu sebelumnya, hal itu dapat mempermudah gw ketika gw harus mencari barang tersebut.. Belom lagi 4 atau 5 kaleng sarden large size untuk kelompok Regional Jabodetabek – Karawang yang  juga masuk kedalam daypack gw.. Hadeh makin berat aja cuy!!.. *sigh.. Dan sebuah “Jaket Merah” sudah masuk juga ke dalam daypack..

Packing Selesai!!..
Tanggal 04 Juli 2012, kehidupan gw mulai sedikit membaik.. Karena Packing Syndrom mulai hilang dan munculah Trip Syndrome.. Lagi-lagi seperti itulah sebutan gw untuk penyakit itu.. Penyakit ga bisa tidur karena terlalu banyak memikirkan apa yang akan terjadi besok.. Pikiran dari mulai senang dan takut sudah menjadi membaur didalam otak ini.. Gw juga penasaran sama Renaldi R Pratama sebagai pemilik ide trip ini yang akhirnya membuat otak gw mengalami kemiringan 5 derajat karena ngurusin tiket Matarmaja.. Dan gw juga harus menghadapi bawelnya Chris yang minta janjian di Metropolitan Mall besok pada hari hari keberangkatan dan selalu mewanti gw supaya tidak telat lagi.. Hadeh!! 2 manusia aneh abad ini.. Tapi gw nikmatin sih walaupun pengen banget nampol mereka kalo lagi debat tentang trip di chat room ber-3.. Waktu makin larut dan gw belom bisa tidur.. Entah apa yang gw pikirkan, yang pasti gw memikirkan perjalanan besok..
Tibalah hari keberangkatan trip “Camp Sempu – Sunrise Bromo” ini.. Janji jam 09.00 WIB dibawah jembatan Metropolitan Mall Bekasi sama Christine Salim cukup membuat gw terkejut ketika gw baru bangun Jam 08.00 WIB.. Haha.. Masih bisalah tepat waktu karena estimasi perjalanan gw dari rumah ke Metropolitan Mall Bekasi hanya 30 menit.. 30 menit lainnya waktu gw untuk menyiapkan diri dirumah seperti mandi, ngopi, merokok dan PUP.. Haha.. Sejauh ini semua tepat waktu ketika gw harus berangkat dari rumah pukul 08.30 WIB.. Sedikit share : Dari rumah gw ke Metropolitan Mall itu berjarak sekitar ±15 KM dan menaiki 2x angkot yang jaraknya pendek-pendek.. Alternatifnya gw minta Adik gw mengantar gw sampai ke PT. Alexindo Bekasi untuk menghemat ongkos dan waktu angkot pertama (nama angkot : T33).. Jadi dari PT. Alexindo Bekasi gw cuma sekali naik angkot (nama angkot : K25) ke Metropolitan Mall Bekasi yang jaraknya sekitar ±10 KM.. Hemat segalanya bukan ?!!.. Haha.. Tapi itu semua kandas karena gw terjebak macet saat didalam angkot K25.. Dan si Chris sudah mulai menjelma menjadi Ibu Tiri kembali.. Hadeh!! “Pang Ping Pung” blackberry gw menjerit di saku celana.. Dan gw tau itu pasti dari Chris.. *Fiuh.. Benar sajah feeling gw setelah gw membuka chat bbm.. Chris ngamuk!! Padahal gw belom telat tapi masalahnya kalo gw sampai di Metropolitan Mall Bekasi dipastikan telat.. Haha.. Yah maklum namanya juga macet.. #eeeaaa..
Betul sekali, Chris ngomel kepanasan dan lama menunggu karena gw telat hanya 10 menitan.. L Sial!!.. 09.30 WIB gw dan Chris menuju Stasiun Bekasi dengan angkot 02 dan menuju Stasiun Senen menggunakan Commuterline yang transit di Stasiun Jati Negara.. Jadi, Kalo mau ke Stasiun Pasar Senen menggunakan Commuterline itu akan transit di Stasiun Jati Negara dan pindah Kereta Api ke jalur 5.. Kalo tidak transit di Stasiun Jati Negara maka kalian akan tiba di Stasiun Manggarai.. Selamat!! Itu sudah nyasar namanya.. Di Stasiun Jati Negara gw menemukan makhluk ajaib Regional Jabodetabek – Karawang.. Namanya Fajri Nugroho dan lebih tepatnya dia yang menemukan gw dengan memanggil gw saat mau menaiki KRL Ekonomi ke Stasiun Pasar Senen Jakarta.. Jujur gw ga mengenalinya karena Fajri tidak hadir pada saat Kopdar Kota Tua dan gw selama ini hanya melihat mukanya dari KTP dan Display Picture bbm.. Karena Fajri yang lebih dulu menyapa gw dengan memanggil nama gw, ini kemungkinan besar Regional Jabodetabek – Karawang soalnya dia juga membawa Carrier yang besar ukuran sekitar ±60 L.. Pertemuan gw dengan 1 lagi makhluk ajaib ini berlangsung hangat diatas KRL Ekonomi bersama dengan Chris.. Kita membagi cerita tentang perjalanan yang pernah kita lakukan sebelum saling mengenal.. Dan kami pun melihat seorang bapak yang hampir sajah jatuh karena mengejar kereta yang kami tumpangi di Stasiun Jati Negara.. Ketika itu kereta kami baru mau jalan menuju Stasiun Pasar Senen..
Stasiun Pasar Senen.. Gw keluar dari peron dan mencari tempat pertemuan atau Meeting Point Regional Jabodetabek – Karawang di depan Indomart Stasiun Pasar Senen.. Waktu masih menunjukan pukul 10.30 an.. Dan mereka belum ada yang hadir karena perjanjian kami Jam 11 siang disana.. Tidak masalah sebagai Korlap memang harus datang lebih awal.. Haha.. Padahal karena sudah janjian sama Chris.. Gw, Chris dan Fajri akhirnya memutuskan untuk makan Nasi Padang yang ada didepan Indomart Stasiun Pasar Senen sambil menunggu Regional Jabodetabek – Karawang yang lainnya datang.. Satu-satu berdatangan, entah siapa yang datang selanjutnya gw lupa urutannya.. Intinya setelah selesai makan nasi padang dan bergabung dengan kawan lainnya di depan Indomart Stasiun Pasar Senen yang lebih tepatnya di sebelah Indomart di depan Dunkin Donuts Stasiun Pasar Senen itulah kami saling menyapa satu sama lain walaupun sebagian orang sudah mengikuti Kopdar Kota Tua.. Tapi Fadli Mulyansyah belum tiba juga sampai jam 12.00 WIB.. *sigh.. Kita saling ngobrol dan kenalan bersama teman-teman baru dan tidak lama kemudian Komunitas Edan Sepur yang didalangi Mas. Helmi menyapa kita semua.. Kami menghabiskan waktu disana sampai lupa kalo Fadli sudah ada di tengah-tengah kita, saling ngobrol dengan gaya masing-masing dan saling melakukan aktifitas masing-masing seperti Shalat Dzuhur..
16 orang Regional Jabodetabek – Karawang sudah kumpul semua.. Kamilah yang akan mengalami keajaiban dari cerita-cerita baru perjalanan hidup tentang nilai kebersamaan dan solidaritas dalam persahabatan ini.. Ilham Sutiawan (Bekasi), Christine Salim (Bogor), Mellisa Putri (Tanggerang), Rizki Andika (Jakarta), Pena Lukis Pertiwi (Jakarta), Eki Widiyan Purnama (Karawang), Fajri Nugroho (Bekasi), Antonius Supriyanto (Jakarta), Diah (Jakarta), Dwi Mayasari (Jakarta), Aisha (Tanggerang), Hamidah Nur Alifah (Bogor), Melyana (Bogor), Basuki Harsah (Tanggerang), Adrial (Depok), dan Fadli Mulyansyah (Depok) :: .. 

 










      16 orang yang akan merasakan kebersamaan suka dukanya dengan Matarmaja serta 16 orang yang akan bergabung dengan 7 orang Regional Bandung dan 2 orang Regional Surabaya di Stasiun Kota Baru Malang.. Sebenarnya tugas Korlap gw sebatas mengurus banyaknya peserta Regional Jabodetabek – Karawang, namun gw berusaha juga membantu dan sharing tentang info dan data keadaan Pulau Sempu dan Gunung Bromo walaupun lebih banyak yang mengkoordinasikannya itu Renaldi R Pratama.. Itinerary dan budget yang punya Renaldi tidak berbeda jauhlah sama punya gw.. *tsaaahhhh.. Haha..

KA. Ekonomi Matarmaja kami..



13.00 WIB kami bergerak ke peron Stasiun Pasar Senen dengan didampingi Komunitas Edan Sepur.. Mas. Helmi dibantu membernya memberikan surat resmi kepada petugas Stasiun Pasar Senen.. Itu bisa gw liat dari kejauhan, mereka membicarakan apa sajah gw tidak mengetahuinya karena posisi terlalu jauh dari gw berdiri.. Setelah perbincangan Mas.Helmi dengan petugas, kami dipersilahkan masuk ke peron tempat KA Ekonomi Matarmaja berada.. Alhamdulillah berhasil juga.. Terima kasih sebanyaknya lagi untuk Mas. Helmi dan kawan-kawan.. Seperti biasa kami mengabadikan KA Matarmaja terlebih dahulu dengan bergaya bebas didepannya.. Lagi bergaya bebas, blackberry gw menjerit dan itu dari nomor yang tidak gw ketahui.. Awalnya gw sudah malas untuk mengangkatnya tapi sepertinya ini pertanda bahwa salah satu Regional Jabodetabek – Karawang yang bernama Dwi Mayasari belum masuk ke peron.. Setelah gw jawab ternyata itu Maya yang tertinggal diluar peron.. Waduh!! Gw segera menghampiri Mas. Helmi dan menjemput Maya di pintu masuk peron bersama Mas. Helmi.. Alhamdulillah masih utuh lu May.. Haha.. Alasan Maya ketinggalan di depan peron katanya dia mau cari tukang pulsa.. Ampun dah tidak ada yang kabarin gw sama sekali.. *Fiuh.. Okech jangan diulangi lagi untuk semua Regional Jabodetabek – Karawang.. Masalahnya trip ini tidak mempunyai asuransi keselamatan jiwa pesertanya.. Hadeh!! Please Save You’re self.. Setelah semuanya sudah berkumpul di peron, kami digiring Komunitas Edan Sepur ke atas gerbong KA Matarmaja and Welcome to the New World.. Panasnya lorong kereta dan penuhnya penumpang di tengah-tengah karena harus mencari nomor tempat duduknya itulah kondisi awal yang kami temui.. Matarmaja, kami akan bersahabat dengannya selama 18 jam ini.. Mengenal seluk beluk sisinya dan menyapa setiap penumpang lainnya.. Mas. Helmi membantu kami mencarikan tempat duduk sesuai dengan tiket yang kami miliki walaupun namanya saling tertukar dengan Komunitas Edan Sepur..
Regional Jabodetabek - Karawang + Komunitas Edan Sepur


Regional Jabodetabek - Karawang
KA Ekonomi Matarmaja sebentar lagi akan jalan dan gw melihat Maya ada di luar KA.. Ampun dah nih orang ngapain sih!!.. *Fiuh.. Segera gw dan teman lainnya memanggil Maya yang sedang santai mencari udara diluar.. Mungkin karena suhu KA yang panas sebelum bergerak membuat Maya harus mencari udara segar.. Maya pun segera masuk dan kami mulai berdo’a dalam perjalanan.. KA Ekonomi Matarmaja mulai berjalan pukul 14.00 WIB setelah kami semua duduk di tempat kami masing-masing dalam 1 gerbong ini.. Suhu udara berubah jadi tidak sepanas pertama kami naik KA ini itu karena hembusan angin yang menyatu dengan semangat kami.. Gw mulai menyesuaikan tempat duduk dengan mereka semua.. Gw lupa posisi duduk kami di gerbong yang intinya di seat tengah gerbong kami berkumpul.. Saling berkenalan dengan penumpang lainnya dan saling bercanda antar sesama Regional Jabodetabek – Karawang didalam KA Matarmaja.. Sesekali gw melihat jam tangan yang menunjukan 18 jam perjalanan kami.. Dan itu masih lama!!.. Haha..

Lihat mata Rizki ?!!.. Hah                          
     Perjalanan kami sangat menyenangkan untuk gw sendiri, karena gw berusaha membuat mereka semua nyaman dengan perjalanan ini.. Matarmaja memiliki kisah sendiri untuk gw ketika gw bisa melihat tawa mereka semua.. Rasanya tuh Indah banget.. Bahagia banget.. Gw menikmati setiap detik suara mesin KA Matarmaja.. Gw melihat Fajri yang tertidur pulasnya.. Melihat Chris, Eki, Adrial, Mas.Pri, Mba.Diah, Rizki, Pena, Aisha, Mellisa, Maya, Mely, Hamidah, Basuki dan Fadli dalam kesibukan mereka satu sama lain.. Ketika gw merokok di sela-sela sambungan gerbong KA Matarmaja, Rizki selalu menemani gw karena dia juga perokok.. Gw nyaman di sambungan gerbong karena anginnya lebih banyak dan bisa melihat pemandangan lebih luas.. Adrial, Basuki dan Fadli juga menemani gw di sambungan gerbong.. Mellisa, Christine dan Pena juga sering menemani gw disambungan gerbong.. Intinya gw sendiri menghabiskan waktu di KA Matarmaja itu ya di sambungan gerbong.. Lebih terasa nyaman sajah ngobrol disana sambil santai minum segelas kopi dari tukang dagang yang lewat.. Beberapa kali gw juga kembali ke dalam gerbong dan mencheck kondisi Regional Jabodetabek – Karawang.. Banyak hal yang gw dapatkan dengan mengenal mereka lebih dekat lagi.. Seperti gw melihat Hamidah Nur Alifah yang senantiasa tidak meninggalkan kewajiban Puasa dan Shalatnya selama melakukan Trip ini.. Oia sekedar informasi : Melyana dan Hamidah bersaudara.. Mengenal kebiasaan Fajri yang mudah tidur.. Mengetahui bahwa Mellisa Putri ternyata seorang perokok juga walaupun sedikit terkejut pertama melihatnya merokok di sambungan gerbong yang merokoknya tidak serajin gw dan Rizki tentunya.. Mellisa juga rajin makan di kereta, makanan apa sajah dibeli.. Tapi bagusnya dia bagi-bagi rezeki dan merakyat sambil ngobrol entah berantah sama pedagangnya.. Haha..
Gerbong yang penuh dengan Cerita Kami!!..

Lokasi tempat duduk yang selalu berisik!!..
KA Ekonomi Matarmaja juga membuat ceritanya sendiri untuk kami, ketika kami bertemu dengan salah satu penumpang yang gw menyebutnya seniman siluet.. Tapi beliau tidak mau dipanggil seniman karena menurut beliau ini hanya hobinya semata.. Okechlah kita hargai prinsip beliau.. Awalnya kalo tidak salah Maya yang berbincang dengan seorang penumpang laki-laki seusia ±60 tahun yang ternyata beliau suka sekali membuat siluet wajah dan model pertama dalam kereta itu adalah Maya sendiri.. Melihat karyanya yang sangat bagus, kami pun mengikuti jejak Maya yang mau menjadi model karya sang seniman siluet ini.. Alhasil seingat gw peserta terakhir yang mau menjadi korban beliau.. Dan Fadli luput dari karyanya.. Haha.. Hasil dari karya beliau diberikan kepada kami semua secara gratis dan kami hanya bisa mengucapkan terima kasih dengan sedikit rezeki yang kami berikan kepada beliau.. Terima kasih pak.. Siluetnya masih ada sampai saat ini dikamar.. Dan terima kasih Fajri yang sudah melaminating siluet wajah gw dan Chris ketika sudah di Bekasi kembali..
Cerita lain datang dari Eki.. Kenapa dengan Eki ??.. Makhluk ajaib ini melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan orang secara sadar.. Namun kenyataannya menurut pengakuan Eki, bahwa dia memang tidak sadar telah melakukan hal konyol itu di kereta.. Haha.. Jadi ceritanya seperti ini, saat itu Eki sedang terlelap tidur dengan posisi duduk tapi tetap aneh duduknya.. Sebelah Eki ada seorang cewek usia sekitar ±30 tahun yang sudah dari awal kami tawarkan untuk tukar posisi duduk karena di tempat itu kebanyakan Regional Jabodetabek – Karawang.. Tapi cewek itu tidak bersedia pindah dan kami tidak bisa memaksakan kehendak kami.. Lalu terjadilah!!.. Haha.. Sebenarnya gw tidak mau mengekspose lebih jauh lagi.. Silahkan tanyakan itu kepada pelaku dan saksinya Mas.Pri atau Chris.. Haha.. Konyolah kelakuan Eki di kereta itu.. Selepas cerita Eki.. Ada cerita tentang Rizki yang ngobrol dengan penumpang KA Matarmaja lainnya.. Hal yang gw perhatikan di Rizki adalah ketika dia memberikan pelayanan tanpa melihat kondisi dan situasi sebagai Lawyer kepada penumpang tersebut.. Seorang Bapak yang memiliki masalah terhadap Yayasannya.. Lupa gw kasusnya apa.. Namun yang jelas Rizki bersikap profesional dalam memberikan konsultasi terhadap Bapak itu saat kami sedang berada di sambungan gerbong.. Oia saat itu juga gw taruhan sama Rizki.. Taruhan apa ??.. Kami tidak akan memakai jaket selama perjalanan sampai jam 6 pagi.. Dan barang siapa yang memakai jaket terlebih dahulu sebelum batas waktu yang ditentukan, maka yang kalah akan membawakan 3 liter air minum sang pemenang saat treking di Pulau Sempu nanti.. Haha.. Pada akhirnya kami “DRAW” karena kami berdua sanggup hanya memakai kaos tanpa jaket sampai jam 6 pagi..

Disinilah kami menghabiskan waktu.. (Fadly & Mellisa)
KA Matarmaja terus berjalan diatas besi yang panjang.. Besi yang akan memberhentikan kami pada tujuan kami.. Malang, tepatnya di Stasiun Kota Baru Malang.. Stasiun yang belum pernah gw lihat sebelumnya.. Stasiun yang selalu gw bayangkan bentuk dan kondisinya.. Stasiun yang akan memberikan cerita awal dari sebuah perjanan kami bersama Regional Bandung dan Surabaya.. Gw sendiri sangat menunggu kehadiran stasiun itu.. Waktu semakin larut, Regional Jabodetabek – Karawang sudah mulai memasuki alam mimpi mereka satu persatu.. Gw masih tetap setia di sambungan gerbong menunggu mata ini lelah menatap gelapnya malam.. Angin mulai merendahkan suhunya dan kesunyian mulai terdengar dari para penumpang lainnya.. Hanya suara mesin dan angin yang mengiringi mimpi mereka.. Gw melihat Uki yang berada di sisi pintu gerbong sebelah dengan lelapnya dan gw melihat Mellisa ke kamar mandi..

Kelakuan aneh di salah satu stasiun.. (Kalo tidak salah di St.Cirebon)..
Kira-kira pukul 04.00 WIB, mata gw mulai lelah dan gw melihat banyak bangku yang sudah penuh terisi.. Loh kenapa gw ga tidur di bangku yang sesuai dengan tiket ??.. Bangku gw ditempati seorang Nenek seusia ±60 tahun yang duduknya disebelah gw pada awal keberangkatan KA Matarmaja.. Seorang Nenek yang gw lihat sangat sayang terhadap cucu kecilnya.. Ketika itu gw cuma ingat Almarhum Nenek gw yang sudah 5 tahun meninggal tapi masih membekas didalam hati gw.. Sebuah bekas dari penyesalan karena dosa yang telah gw perbuat ketika Almarhum masih menemani hari gw.. Sudahlah, biarkan itu tetap menjadi cerita di sisi lain kehidupan gw.. Jadi, sebenarnya bukan seorang Neneknya yang menempati bangku gw tapi cucu kecilnya yang sedang tidur dengan kaki memanjang menempati bangku gw.. Nenek itu sudah minta maaf ke gw tapi gw sama sekali tidak merasa dirugikan atas kejadian itu.. Gw hanya tersenyum dan berusaha mengembalikan maaf sang Nenek yang sudah diberikan ke gw.. Gw kembali ke sambungan gerbong dan memilih tidur ala pendekar.. Haha.. Tidurnya duduk didepan pintu toilet dan karena tidur ayam alias tidur setengah sadar tetap sajah gw tidak sadar air dari toilet yang keluar dan membasahi ¼ celana pendek yang gw pakai hari itu.. Terimakasih Toilet!!.. *sigh..

Sambungan Gerbong!!..
Gw mulai tidak bisa tidur kembali karena celana gw yang basah.. Sudaj pukul 05.30 WIB, terlihat hamidah yang sudah bangun dari tadi.. Mungkin habis Shalat Shubuh dan sebagian Regional Jabodetabek – Karawang sudah pada bangun.. Bangku pun mulai banyak yang kosong karena banyak penumpang yang sudah turun di stasiun-stasiun sebelumnya.. Segera gw cari bangku yang kosong untuk mengistirahatkan tubuh ini.. Bingo!! Gw mendapatkan posisi tempat duduk yang agak jauh dari kerumunan makhluk-makhluk aneh Regional Jabodetabek – Karawang.. Loh memang kenapa ??.. Karena gw tidak mau dipoto saat tidur sama seperti yang gw lakukan ketika gw poto muka jelek mereka saat tidur.. Haha.. Alhasil merek tetap memburu gw dan mendapatkan poto gw yang sedang mangap tidur.. Hadeh!! Ini namanya karma cuy!!.. 

Cara menghabiskan waktu di KA. Matarmaja!!..
 ± 1 jam gw tidur walaupun tidak senyenyak dirumah karena terganggu suara ketawa ngakak anak-anak Regional Jabodetabek – Karawang yang ternyata sedang menertawakan kejadian Eki dimalam hari itu.. Haha.. Gw pun menghampiri mereka dan tidur di sebelah Adrial.. Tetap sajah mulut gw di olesin tolak angin sama Chris.. Hadeh Ibu tiri!! jadi ga bisa tidur lagi gw sampai KA Ekonomi Matarmaja mau memasuki Stasiun Kota Baru Malang.. Pukul 08.00 WIB yang gw ingat itu, gw mau mengambil “Jaket Merah” gw di daypack gw.. Tapi gw lupa tuh jaket jadi gw ambil atau tidak.. Terserahlah intinya gw lupa.. Pukul 08.30 WIB KA Matarmaja berhenti di Stasiun Kota Baru Malang dan kami sudah bersiap-siap disambut oleh Regional Bandung dan Surabaya yang sudah tiba duluan.. Gw sendiri memikirkan bentuk muka-muka aneh Regional Bandung dan Surabaya itu seperti apa.. Apakah seperti makhluk-makhluk aneh dari Regional Jabodetabek – Karawang ini.. Haha..
7 orang Regional Bandung, Renaldi R Pratama, Mahesa Febrian, Sinta Nurapriani, IaDewi, Iza Rahmi, Anne Weh, dan Muchtar Sidiq.. 2 orang Regional Surabaya, Jati Anto dan Bayu Adjie Prasetya.. Nama sih bolehlah keren tapi kelakuan tunggu cerita selanjutnya di Edisi #3 Sempu – Bromo Stories..


To be Continued
Misi mereka SUKSES!!.. DAMN!!..