Sempu – Bromo Stories #2
-Our Story
in Matarmaja-
Sebuah
awal cerita tanpa akhir.. Perjalanan yang berawal dari lapisan dinding tawa dan
senyum.. Persahabatan dan Kebahagian – Simpanlah cerita indah ini menjadi suatu
bagian dari perjalanan hidup..
-ilhamsutiawan- (05072012;Camp Sempu - Sunrise
Bromo)
“Aku mengenalinya dan aku juga menyapanya..
Aku membayangkan ketika aku dan sahabatku berjuang untuk bertemu dengannya.. Nyaris semua diatas apa
yang telah aku perkirakan sebelumnya.. Aku hanya bisa tertawa malu melihat
kenyataan yang ada dengan membandingkan pikiranku sendiri.. Semuanya yang aku
dan sahabatku perjuangkan, kini dapat kami nikmati bersamanya.. Inikah yang
dinamakan buah dari usaha dan do’a yang telah kami lakukan.. Sebuah lorong
diatas mesin yang panjang menjadi sahabat baru untuk kami.. Dialah yang
menyatukan kami selama 18 jam perjalanan ini.. Dia juga yang telah mengikat
erat tali persaudaraan kami.. Matarmaja..”
Tanggal 03 Juli 2012, Persiapan diri sendiri
membuat gw kembali stress.. bukan karena susah mencari barang-barang yang akan
gw bawa dalam perjalanan, tetapi karena gw terkena packing syndrome seperti itulah gw menyebut penyakit ini.. Penyakit
ketika gw harus bingung dengan barang bawaan gw yang sepertinya terlihat banyak
banget didalam daypack 40 L padahal
gw sendiri menyarankan kepada Regional Jakarta – Karawang untuk meminimalisir
barang bawaanya.. Haha.. Gw berusaha menenangkan diri mengeluarkan dan
mengemasnya kembali barang-barang yang penting kedalam daypack gw sambil terus intens
chat sama Chris dan Renaldi di chat room ber-3 kami.. Penyakit ini sebenernya
mudah diatasi dengan lebih sering melakukan trip.. Jadi kita bisa belajar dari
sebuah pengalaman.. Menurut gw, packing itu sangat menarik dimana kita bisa
memilah dan menyusun sesuai dengan kebutuhan kita didalam daypack/ransel/carrier.. Seperti bermain puzzle.. Masalahnya adalah gw
baru melakukan perjalanan yang panjang dengan tanggungjawab Regional
Jabodetabek – Karawang.. Barang-barang yang akan gw bawa memang sudah gw pisahkan
1 minggu sebelumnya, hal itu dapat mempermudah gw ketika gw harus mencari
barang tersebut.. Belom lagi 4 atau 5 kaleng sarden large size untuk kelompok Regional Jabodetabek – Karawang yang juga masuk kedalam daypack gw.. Hadeh makin berat aja cuy!!.. *sigh.. Dan sebuah
“Jaket Merah” sudah masuk juga ke dalam daypack..
Packing Selesai!!.. |
Tanggal 04 Juli 2012, kehidupan gw mulai
sedikit membaik.. Karena Packing Syndrom
mulai hilang dan munculah Trip Syndrome..
Lagi-lagi seperti itulah sebutan gw untuk penyakit itu.. Penyakit ga bisa tidur
karena terlalu banyak memikirkan apa yang akan terjadi besok.. Pikiran dari
mulai senang dan takut sudah menjadi membaur didalam otak ini.. Gw juga
penasaran sama Renaldi R Pratama sebagai pemilik ide trip ini yang akhirnya
membuat otak gw mengalami kemiringan 5 derajat karena ngurusin tiket Matarmaja..
Dan gw juga harus menghadapi bawelnya Chris yang minta janjian di Metropolitan
Mall besok pada hari hari keberangkatan dan selalu mewanti gw supaya tidak
telat lagi.. Hadeh!! 2 manusia aneh abad ini.. Tapi gw nikmatin sih walaupun
pengen banget nampol mereka kalo lagi debat tentang trip di chat room ber-3..
Waktu makin larut dan gw belom bisa tidur.. Entah apa yang gw pikirkan, yang
pasti gw memikirkan perjalanan besok..
Tibalah hari keberangkatan trip “Camp
Sempu – Sunrise Bromo” ini.. Janji jam 09.00 WIB dibawah jembatan
Metropolitan Mall Bekasi sama Christine Salim cukup membuat gw terkejut ketika
gw baru bangun Jam 08.00 WIB.. Haha.. Masih bisalah tepat waktu karena estimasi
perjalanan gw dari rumah ke Metropolitan Mall Bekasi hanya 30 menit.. 30 menit
lainnya waktu gw untuk menyiapkan diri dirumah seperti mandi, ngopi, merokok
dan PUP.. Haha.. Sejauh ini semua tepat waktu ketika gw harus berangkat dari
rumah pukul 08.30 WIB.. Sedikit share : Dari rumah gw ke Metropolitan Mall itu
berjarak sekitar ±15 KM dan menaiki 2x angkot yang jaraknya pendek-pendek..
Alternatifnya gw minta Adik gw mengantar gw sampai ke PT. Alexindo Bekasi untuk
menghemat ongkos dan waktu angkot pertama (nama angkot : T33).. Jadi dari PT.
Alexindo Bekasi gw cuma sekali naik angkot (nama angkot : K25) ke Metropolitan
Mall Bekasi yang jaraknya sekitar ±10 KM.. Hemat segalanya bukan ?!!.. Haha..
Tapi itu semua kandas karena gw terjebak macet saat didalam angkot K25.. Dan si
Chris sudah mulai menjelma menjadi Ibu Tiri kembali.. Hadeh!! “Pang Ping Pung” blackberry gw menjerit di saku celana.. Dan gw tau itu pasti dari
Chris.. *Fiuh.. Benar sajah feeling
gw setelah gw membuka chat bbm..
Chris ngamuk!! Padahal gw belom telat tapi masalahnya kalo gw sampai di
Metropolitan Mall Bekasi dipastikan telat.. Haha.. Yah maklum namanya juga
macet.. #eeeaaa..
Betul sekali, Chris ngomel kepanasan dan
lama menunggu karena gw telat hanya 10 menitan.. L Sial!!.. 09.30 WIB gw dan Chris menuju Stasiun
Bekasi dengan angkot 02 dan menuju Stasiun Senen menggunakan Commuterline yang transit di Stasiun Jati Negara.. Jadi,
Kalo mau ke Stasiun Pasar Senen menggunakan Commuterline itu akan transit di Stasiun Jati Negara dan
pindah Kereta Api ke jalur 5.. Kalo tidak transit
di Stasiun Jati Negara maka kalian akan tiba di Stasiun Manggarai.. Selamat!! Itu
sudah nyasar namanya.. Di Stasiun Jati Negara gw menemukan makhluk ajaib
Regional Jabodetabek – Karawang.. Namanya Fajri Nugroho dan lebih tepatnya dia
yang menemukan gw dengan memanggil gw saat mau menaiki KRL Ekonomi ke Stasiun
Pasar Senen Jakarta.. Jujur gw ga mengenalinya karena Fajri tidak hadir pada
saat Kopdar Kota Tua dan gw selama ini hanya melihat mukanya dari KTP dan Display Picture bbm.. Karena Fajri yang
lebih dulu menyapa gw dengan memanggil nama gw, ini kemungkinan besar Regional
Jabodetabek – Karawang soalnya dia juga membawa Carrier yang besar ukuran
sekitar ±60 L.. Pertemuan gw dengan 1 lagi makhluk ajaib ini berlangsung hangat
diatas KRL Ekonomi bersama dengan Chris.. Kita membagi cerita tentang
perjalanan yang pernah kita lakukan sebelum saling mengenal.. Dan kami pun
melihat seorang bapak yang hampir sajah jatuh karena mengejar kereta yang kami
tumpangi di Stasiun Jati Negara.. Ketika itu kereta kami baru mau jalan menuju
Stasiun Pasar Senen..
Stasiun Pasar Senen.. Gw keluar dari peron
dan mencari tempat pertemuan atau Meeting
Point Regional Jabodetabek – Karawang di depan Indomart Stasiun Pasar Senen..
Waktu masih menunjukan pukul 10.30 an.. Dan mereka belum ada yang hadir karena
perjanjian kami Jam 11 siang disana.. Tidak masalah sebagai Korlap memang harus
datang lebih awal.. Haha.. Padahal karena sudah janjian sama Chris.. Gw, Chris
dan Fajri akhirnya memutuskan untuk makan Nasi Padang yang ada didepan Indomart
Stasiun Pasar Senen sambil menunggu Regional Jabodetabek – Karawang yang
lainnya datang.. Satu-satu berdatangan, entah siapa yang datang selanjutnya gw
lupa urutannya.. Intinya setelah selesai makan nasi padang dan bergabung dengan
kawan lainnya di depan Indomart Stasiun Pasar Senen yang lebih tepatnya di
sebelah Indomart di depan Dunkin Donuts Stasiun Pasar Senen itulah kami saling
menyapa satu sama lain walaupun sebagian orang sudah mengikuti Kopdar Kota
Tua.. Tapi Fadli Mulyansyah belum tiba juga sampai jam 12.00 WIB.. *sigh.. Kita
saling ngobrol dan kenalan bersama teman-teman baru dan tidak lama kemudian
Komunitas Edan Sepur yang didalangi Mas. Helmi menyapa kita semua.. Kami
menghabiskan waktu disana sampai lupa kalo Fadli sudah ada di tengah-tengah
kita, saling ngobrol dengan gaya masing-masing dan saling melakukan aktifitas
masing-masing seperti Shalat Dzuhur..
16 orang Regional Jabodetabek – Karawang sudah
kumpul semua.. Kamilah yang akan mengalami keajaiban dari cerita-cerita baru
perjalanan hidup tentang nilai kebersamaan dan solidaritas dalam persahabatan
ini.. Ilham Sutiawan (Bekasi), Christine Salim (Bogor), Mellisa Putri (Tanggerang),
Rizki Andika (Jakarta), Pena Lukis Pertiwi (Jakarta), Eki Widiyan Purnama
(Karawang), Fajri Nugroho (Bekasi), Antonius Supriyanto (Jakarta), Diah
(Jakarta), Dwi Mayasari (Jakarta), Aisha (Tanggerang), Hamidah Nur Alifah
(Bogor), Melyana (Bogor), Basuki Harsah (Tanggerang), Adrial (Depok), dan Fadli
Mulyansyah (Depok) :: ..
|
|
|
KA. Ekonomi Matarmaja kami.. |
13.00 WIB kami bergerak ke peron Stasiun
Pasar Senen dengan didampingi Komunitas Edan Sepur.. Mas. Helmi dibantu
membernya memberikan surat resmi kepada petugas Stasiun Pasar Senen.. Itu bisa
gw liat dari kejauhan, mereka membicarakan apa sajah gw tidak mengetahuinya
karena posisi terlalu jauh dari gw berdiri.. Setelah perbincangan Mas.Helmi
dengan petugas, kami dipersilahkan masuk ke peron tempat KA Ekonomi Matarmaja
berada.. Alhamdulillah berhasil
juga.. Terima kasih sebanyaknya lagi untuk Mas. Helmi dan kawan-kawan.. Seperti
biasa kami mengabadikan KA Matarmaja terlebih dahulu dengan bergaya bebas
didepannya.. Lagi bergaya bebas, blackberry
gw menjerit dan itu dari nomor yang tidak gw ketahui.. Awalnya gw sudah malas
untuk mengangkatnya tapi sepertinya ini pertanda bahwa salah satu Regional
Jabodetabek – Karawang yang bernama Dwi Mayasari belum masuk ke peron.. Setelah
gw jawab ternyata itu Maya yang tertinggal diluar peron.. Waduh!! Gw segera
menghampiri Mas. Helmi dan menjemput Maya di pintu masuk peron bersama Mas.
Helmi.. Alhamdulillah masih utuh lu
May.. Haha.. Alasan Maya ketinggalan di depan peron katanya dia mau cari tukang
pulsa.. Ampun dah tidak ada yang kabarin gw sama sekali.. *Fiuh.. Okech jangan
diulangi lagi untuk semua Regional Jabodetabek – Karawang.. Masalahnya trip ini
tidak mempunyai asuransi keselamatan jiwa pesertanya.. Hadeh!! Please Save You’re self.. Setelah
semuanya sudah berkumpul di peron, kami digiring Komunitas Edan Sepur ke atas
gerbong KA Matarmaja and Welcome to the
New World.. Panasnya lorong kereta dan penuhnya penumpang di tengah-tengah
karena harus mencari nomor tempat duduknya itulah kondisi awal yang kami
temui.. Matarmaja, kami akan bersahabat dengannya selama 18 jam ini.. Mengenal
seluk beluk sisinya dan menyapa setiap penumpang lainnya.. Mas. Helmi membantu
kami mencarikan tempat duduk sesuai dengan tiket yang kami miliki walaupun
namanya saling tertukar dengan Komunitas Edan Sepur..
Regional Jabodetabek - Karawang |
KA Ekonomi Matarmaja sebentar lagi akan
jalan dan gw melihat Maya ada di luar KA.. Ampun dah nih orang ngapain sih!!..
*Fiuh.. Segera gw dan teman lainnya memanggil Maya yang sedang santai mencari
udara diluar.. Mungkin karena suhu KA yang panas sebelum bergerak membuat Maya
harus mencari udara segar.. Maya pun segera masuk dan kami mulai berdo’a dalam
perjalanan.. KA Ekonomi Matarmaja mulai berjalan pukul 14.00 WIB setelah kami
semua duduk di tempat kami masing-masing dalam 1 gerbong ini.. Suhu udara
berubah jadi tidak sepanas pertama kami naik KA ini itu karena hembusan angin
yang menyatu dengan semangat kami.. Gw mulai menyesuaikan tempat duduk dengan
mereka semua.. Gw lupa posisi duduk kami di gerbong yang intinya di seat tengah
gerbong kami berkumpul.. Saling berkenalan dengan penumpang lainnya dan saling bercanda
antar sesama Regional Jabodetabek – Karawang didalam KA Matarmaja.. Sesekali gw
melihat jam tangan yang menunjukan 18 jam perjalanan kami.. Dan itu masih
lama!!.. Haha..
Lihat mata Rizki ?!!.. Hah |
Gerbong yang penuh dengan Cerita Kami!!.. |
Lokasi tempat duduk yang selalu berisik!!.. |
KA Ekonomi Matarmaja juga membuat
ceritanya sendiri untuk kami, ketika kami bertemu dengan salah satu penumpang
yang gw menyebutnya seniman siluet.. Tapi beliau tidak mau dipanggil seniman
karena menurut beliau ini hanya hobinya semata.. Okechlah kita hargai prinsip
beliau.. Awalnya kalo tidak salah Maya yang berbincang dengan seorang penumpang
laki-laki seusia ±60 tahun yang ternyata beliau suka sekali membuat siluet
wajah dan model pertama dalam kereta itu adalah Maya sendiri.. Melihat karyanya
yang sangat bagus, kami pun mengikuti jejak Maya yang mau menjadi model karya
sang seniman siluet ini.. Alhasil seingat gw peserta terakhir yang mau menjadi
korban beliau.. Dan Fadli luput dari karyanya.. Haha.. Hasil dari karya beliau
diberikan kepada kami semua secara gratis dan kami hanya bisa mengucapkan
terima kasih dengan sedikit rezeki yang kami berikan kepada beliau.. Terima
kasih pak.. Siluetnya masih ada sampai saat ini dikamar.. Dan terima kasih
Fajri yang sudah melaminating siluet wajah gw dan Chris ketika sudah di Bekasi
kembali..
Cerita lain datang dari Eki.. Kenapa
dengan Eki ??.. Makhluk ajaib ini melakukan perbuatan yang tidak seharusnya
dilakukan orang secara sadar.. Namun kenyataannya menurut pengakuan Eki, bahwa
dia memang tidak sadar telah melakukan hal konyol itu di kereta.. Haha.. Jadi
ceritanya seperti ini, saat itu Eki sedang terlelap tidur dengan posisi duduk
tapi tetap aneh duduknya.. Sebelah Eki ada seorang cewek usia sekitar ±30 tahun
yang sudah dari awal kami tawarkan untuk tukar posisi duduk karena di tempat
itu kebanyakan Regional Jabodetabek – Karawang.. Tapi cewek itu tidak bersedia
pindah dan kami tidak bisa memaksakan kehendak kami.. Lalu terjadilah!!..
Haha.. Sebenarnya gw tidak mau mengekspose lebih jauh lagi.. Silahkan tanyakan
itu kepada pelaku dan saksinya Mas.Pri atau Chris.. Haha.. Konyolah kelakuan
Eki di kereta itu.. Selepas cerita Eki.. Ada cerita tentang Rizki yang ngobrol
dengan penumpang KA Matarmaja lainnya.. Hal yang gw perhatikan di Rizki adalah
ketika dia memberikan pelayanan tanpa melihat kondisi dan situasi sebagai Lawyer kepada penumpang tersebut..
Seorang Bapak yang memiliki masalah terhadap Yayasannya.. Lupa gw kasusnya
apa.. Namun yang jelas Rizki bersikap profesional dalam memberikan konsultasi
terhadap Bapak itu saat kami sedang berada di sambungan gerbong.. Oia saat itu juga
gw taruhan sama Rizki.. Taruhan apa ??.. Kami tidak akan memakai jaket selama
perjalanan sampai jam 6 pagi.. Dan barang siapa yang memakai jaket terlebih
dahulu sebelum batas waktu yang ditentukan, maka yang kalah akan membawakan 3
liter air minum sang pemenang saat treking
di Pulau Sempu nanti.. Haha.. Pada akhirnya kami “DRAW” karena kami berdua sanggup hanya memakai kaos tanpa jaket
sampai jam 6 pagi..
Disinilah kami menghabiskan waktu.. (Fadly & Mellisa) |
KA Matarmaja terus berjalan diatas besi
yang panjang.. Besi yang akan memberhentikan kami pada tujuan kami.. Malang,
tepatnya di Stasiun Kota Baru Malang.. Stasiun yang belum pernah gw lihat
sebelumnya.. Stasiun yang selalu gw bayangkan bentuk dan kondisinya.. Stasiun
yang akan memberikan cerita awal dari sebuah perjanan kami bersama Regional
Bandung dan Surabaya.. Gw sendiri sangat menunggu kehadiran stasiun itu.. Waktu
semakin larut, Regional Jabodetabek – Karawang sudah mulai memasuki alam mimpi
mereka satu persatu.. Gw masih tetap setia di sambungan gerbong menunggu mata
ini lelah menatap gelapnya malam.. Angin mulai merendahkan suhunya dan
kesunyian mulai terdengar dari para penumpang lainnya.. Hanya suara mesin dan
angin yang mengiringi mimpi mereka.. Gw melihat Uki yang berada di sisi pintu gerbong
sebelah dengan lelapnya dan gw melihat Mellisa ke kamar mandi..
Kelakuan aneh di salah satu stasiun.. (Kalo tidak salah di St.Cirebon).. |
Kira-kira pukul 04.00 WIB, mata gw mulai
lelah dan gw melihat banyak bangku yang sudah penuh terisi.. Loh kenapa gw ga
tidur di bangku yang sesuai dengan tiket ??.. Bangku gw ditempati seorang Nenek
seusia ±60 tahun yang duduknya disebelah gw pada awal keberangkatan KA
Matarmaja.. Seorang Nenek yang gw lihat sangat sayang terhadap cucu kecilnya.. Ketika
itu gw cuma ingat Almarhum Nenek gw yang sudah 5 tahun meninggal tapi masih
membekas didalam hati gw.. Sebuah bekas dari penyesalan karena dosa yang telah
gw perbuat ketika Almarhum masih menemani hari gw.. Sudahlah, biarkan itu tetap
menjadi cerita di sisi lain kehidupan gw.. Jadi, sebenarnya bukan seorang Neneknya
yang menempati bangku gw tapi cucu kecilnya yang sedang tidur dengan kaki memanjang
menempati bangku gw.. Nenek itu sudah minta maaf ke gw tapi gw sama sekali
tidak merasa dirugikan atas kejadian itu.. Gw hanya tersenyum dan berusaha
mengembalikan maaf sang Nenek yang sudah diberikan ke gw.. Gw kembali ke
sambungan gerbong dan memilih tidur ala pendekar.. Haha.. Tidurnya duduk
didepan pintu toilet dan karena tidur ayam alias tidur setengah sadar tetap
sajah gw tidak sadar air dari toilet yang keluar dan membasahi ¼ celana pendek
yang gw pakai hari itu.. Terimakasih Toilet!!.. *sigh..
Sambungan Gerbong!!.. |
Gw mulai tidak bisa tidur kembali karena
celana gw yang basah.. Sudaj pukul 05.30 WIB, terlihat hamidah yang sudah
bangun dari tadi.. Mungkin habis Shalat Shubuh dan sebagian Regional
Jabodetabek – Karawang sudah pada bangun.. Bangku pun mulai banyak yang kosong
karena banyak penumpang yang sudah turun di stasiun-stasiun sebelumnya.. Segera
gw cari bangku yang kosong untuk mengistirahatkan tubuh ini.. Bingo!! Gw
mendapatkan posisi tempat duduk yang agak jauh dari kerumunan makhluk-makhluk
aneh Regional Jabodetabek – Karawang.. Loh memang kenapa ??.. Karena gw tidak
mau dipoto saat tidur sama seperti yang gw lakukan ketika gw poto muka jelek mereka saat tidur..
Haha.. Alhasil merek tetap memburu gw dan mendapatkan poto gw yang sedang mangap tidur.. Hadeh!! Ini namanya karma cuy!!..
Cara menghabiskan waktu di KA. Matarmaja!!.. |
± 1 jam gw tidur walaupun tidak senyenyak
dirumah karena terganggu suara ketawa ngakak anak-anak Regional Jabodetabek –
Karawang yang ternyata sedang menertawakan kejadian Eki dimalam hari itu..
Haha.. Gw pun menghampiri mereka dan tidur di sebelah Adrial.. Tetap sajah
mulut gw di olesin tolak angin sama Chris.. Hadeh Ibu tiri!! jadi ga bisa tidur
lagi gw sampai KA Ekonomi Matarmaja mau memasuki Stasiun Kota Baru Malang..
Pukul 08.00 WIB yang gw ingat itu, gw mau mengambil “Jaket Merah” gw di daypack gw.. Tapi gw lupa tuh jaket jadi
gw ambil atau tidak.. Terserahlah intinya gw lupa.. Pukul 08.30 WIB KA
Matarmaja berhenti di Stasiun Kota Baru Malang dan kami sudah bersiap-siap
disambut oleh Regional Bandung dan Surabaya yang sudah tiba duluan.. Gw sendiri
memikirkan bentuk muka-muka aneh Regional Bandung dan Surabaya itu seperti
apa.. Apakah seperti makhluk-makhluk aneh dari Regional Jabodetabek – Karawang
ini.. Haha..
7 orang Regional Bandung, Renaldi R
Pratama, Mahesa Febrian, Sinta Nurapriani, IaDewi, Iza Rahmi, Anne Weh, dan
Muchtar Sidiq.. 2 orang Regional Surabaya, Jati Anto dan Bayu Adjie Prasetya..
Nama sih bolehlah keren tapi kelakuan tunggu cerita selanjutnya di Edisi
#3 Sempu – Bromo Stories..
To be Continued
Misi mereka SUKSES!!.. DAMN!!.. |